Berita / Internasional /
Peluang Indonesia Jadi 'Bos Besar' Minyak Nabati Dunia Terbuka Lebar, Asal...
Jakarta, Elaeis.co - Jika melihat produksi minyak sawit Indonesia tahun lalu yang mencapai 44,5 juta ton atau setara dengan 58% dari seluruh produksi minyak sawit dunia, sudah selayaknya Indonesia menjadi pengendali pasar minyak nabati berbasis sawit dunia.
Namun apa daya, sampai kini hal itu belum bisa tercapai. Indonesia masih terus berjuang mencapai titik puncak itu.
Bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia pengendali pasar minyak nabati dunia. Apalagi sejak 2009 lalu, Indonesia sudah mulai berbenah dengan cara melakukan hilirasi kelapa sawit.
"Kalau hilirasi di Indonesia bisa dikembangkan secepatnya, maka kita bisa pengendali pasar minyak nabati dunia. Bahkan, bukan hanya menjadi raja minyak nabati sawit dunia, kita juga akan menjadi raja hilirisasi sawit dunia," kata Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung dalam video PASPI yang ditengok Elaies.co, Sabtu (2/10).
Untuk mencapai itu, tantangan yang dihadapi Indonesia memang sangat besar. Sebab banyak negara lain tidak menghendaki Indonesia berjaya dalam hilirisasi sawit.
"Ada yang bilang hilirasi tidak efisien lah, tidak begini lah, tidak begitu lah. Tapi, itu biasa dalam bisnis. Sebab, banyak negara lain tidak menghendaki Indonesia berjaya dalam hilirisasi sawit," kata Tungkot.
Apalagi, kata Tungkot, saat ini Indonesia sudah menjadi raja biodiesel dunia. Tentu dalam persaingan bisnis, pencapaian ini membikin negara lain gemetaran.
"Sekarang ini kita produsen biodiesel terbesar di dunia lo. Jadi, bangga lah kita menjadi orang Indonesia," kata dia.
Apalagi, Indonesia juga tengah berupaya mengembangkan potensi green bio fuel sawit. Kalau bikin fame biodiesel berbahan sawit sudah biasa dan sudah dilakukan saat ini. Kedepannya, Indonesia juga akan membikin bensin nabati, diesel nabati, avtur nabati dan Green LPG. Semuanya berbasis sawit.
"Semuanya sudah masuk dalam proyek strategis nasional. Tinggal bagaimana pemerintah bisa mencapainya," pungkas Tungkot.
Komentar Via Facebook :