https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Pemangkasan DMO akan Berdampak pada Petani Dalam Negeri

Pemangkasan DMO akan Berdampak pada Petani Dalam Negeri

Petani memuat TBS sawit. (Dok. Elaeis)


Jakarta, elaeis.co - Sekretaris Jenderal SPKS, Mansuetus Darto melihat bahwa pemangkasan DMO dari 1:6 menjadi 1:4 akan berdampak pada petani kelapa sawit dalam negeri. Misalnya saja dari harga TBS yang sampai saat ini terus mengalami penurunan.

Dari catatannya saja, rata-rata penurunan harga sawit sampai Rp100/kg. Seperti di Kalimantan Barat (Kalbar) yang turun Rp70/kg. Sehingga harga saat ini hanya sekitar Rp1.900-2 300/kg. Padahal sebelumnya sempat Rp2.400/kg.

"Tapi harga ini, lagi-lagi di petani plasma. Sementara petani mandiri terpantau di beberapa tempat harga 1700-1800/kg," bebernya, Rabu (3/5).

Dari pengamatannya, pemangkasan DMO itu akan membuat perusahaan  berkelit pada harga minyak goreng di DPO. Sehingga menekan harga TBS petani.

Sementara petani tidak punya insentif untuk penguatan produksi mereka seperti bantuan pupuk dan sebagainya. Terlebih lagi pupuk juga sulit didapat dan harga mahal. 

"Produksi juga rendah, akibat sudah hampir dua tahun ini harga pupuk sulit dikendalikan. Sementara insentif untuk hal ini gak ada, tapi untuk pengusaha ada misalnya insentif soal minyak goreng itu ataupun biodiesel," paparnya.

Darto menambahkan, harus ada solusi konkrit bagi petani mandiri. Yakni perusahaan harus dipaksa membeli dari petani melalui kelembagaan petani. Ini sesuai Permentan no 18 yang harus dijalankan karena ada klausul begitu. Tinggal kemudian di monitor.

"Karena itu perlu ada revisi aturan Penilaian Usaha Perkebunan. Dengan usul menambah klausul kemitraan dengan petani mandiri di sekitar konsesi. Kalau perusahan tidak melakukannya, maka diturunkan statusnya. Kalau tidak berubah, perlu di cabut izinnya," tegasnya.
 

Komentar Via Facebook :