https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Pembangunan Dua Pabrik Mau Dijadikan Kado Hari Perkebunan

Pembangunan Dua Pabrik Mau Dijadikan Kado Hari Perkebunan

Para petani sawit swadaya anggota APKASINDO Papua Barat usai mengikuti acara peringatan Hari Perkebunan secara virtual. Foto: Dok. APKASINDO Papua Barat


Manokwari, Elaeis.co - Semangat pantang menyerah ditunjukkan oleh para petani sawit swadaya anggota DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Papua Barat. Selain aktif mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 2.000 hektar, APKASINDO Papua Barat juga merencanakan dua program yang bisa mengangkat derajat petani sawit Papua.

"Dua program yang kami rencanakan itu adalah pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) mini dan pabrik minyak goreng di Kabupaten Manokwari. Diperkirakan kedua proyek itu membutuhkan dana pembangunan lebih Rp 200 miliar," kata Sekretaris APKASINDO Papua Barat, Dorteus Paiki, kepada Elaeis.co, Jumat (10/12/2021).

Dorteus mengungkapkan hal itu usai mengikuti peringatan Hari Perkebunan 10 Desember yang dirayakan secara virtual oleh Menteri Pertanian Syahril Yassin Limpo (SYL), dari Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Dorteus dan petani lainnya mengikuti peringatan itu di kebun sawit milik anggota APKASINDO di Manokwari bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPH Bun) Provinsi Papua Barat Dr Yakob Fonataba SP MSi, Kepala Dinas DTPH Bun Manokwari Kuku Sapto Yudo SP MSi, Petrus Wargo SST selaku Camat atau Kepala Distrik Prafi, dan unsur TNI/Polri.

Dorterus menyebutkan, jika terlaksana, dua program itu merupakan kado Hari Perkebunan bagi para petani sawit di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Manokwari. Beberapa waktu lalu mereka telah berdiskusi secara intensif dengan tim penilai dan pengkaji dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kementerian Pertanian.

"Kami membahas soal dua program itu. Selanjutnya nanti akan dilakukan kajian secara lebih mendalam, termasuk kajian lapangan. Kenapa dengan BPDPKS? Ya karena dua program ini kami ajukan melalui fasilitas sarana dan prasarana (sarpras) BPDPKS," jelasnya.

Permohonan mereka pun sudah dimasukan ke Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian dan untuk selanjutnya mereka akan melengkapi berkas dan persyaratan lainnya yang diperlukan. “PKS mini itu diproyeksikan berkapasitas 30 ton per jam,” ungkapnya.

Pengajuan pembangunan PKS mini dan pabrik minyak goreng itu, katanya, bertujuan mengintegrasikan sektor hulu dan hilir industri sawit. Yang membuat mereka semakin semangat dan percaya diri adalah adanya dukungan dari Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan.

"Pak Kadis Yakob Fonataba tadi sampaikan dukungan Pak Gubernur Dominggus Mandacan ke kami untuk mendirikan PKS mini dan pabrik minyak goreng. Pak Kadis tadi sampaikan pesan Pak Gubernur agar Papua Barat tidak usah lagi datangkan minyak goreng dari luar daerah, melainkan harus bisa diproduksi sendiri di Papua Barat, dikerjasamakan dengan Koperasi APKASINDO Papua Barat" bebernya.

Jika terwujud, menurutnya, petani sawit Papua Barat bakal menjadi pelopor pembangunan PKS mini sekaligus pabrik minyak goreng dengan menggunakan dana sarpras dari BPDPKS.

Dia berharap Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr Gulat ME Manurung, membantu mencari calon pembeli CPO dan minyak goreng untuk kedua pabrik itu. “Harus ada yang menampung. Untuk itu nanti kami minta bantuan Pak Gulat untuk negosiasi dengan perusahaan-perusahaan sawit yang menjadi anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)," sebutnya.

Dia yakin cara itu bisa ditempuh mengingat hal yang sama sudah dilakukan oleh DPP APKASINDO saat membantu para petani sawit yang membangun PKS mini di Provinsi Kalimantan Tengah.

“Dua program ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Papua Barat, termasuk membuka lowongan pekerjaan, serta membuka peluang perdagangan CPO dan minyak goreng,” tukasnya. 


 

Komentar Via Facebook :