https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pemblokiran PT RPR Berlanjut, Polisi Gagal Bujuk Masyarakat

Pemblokiran PT RPR Berlanjut, Polisi Gagal Bujuk Masyarakat

Personel Polres Mandina berdialog dengan masyarakat Singkuang I yang memblokir PT RPR. Foto: Humas Polres Madina


Panyabungan, elaeis.co - Aksi menginap di depan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Rendi Permata Raya (RPR) yang dilakukan masyarakat Desa Singkuang I, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, yang tergabung dalam KUD Hasil Sawit Bersama (HSB) sejak Senin (20/3) lalu berlanjut sampai sekarang.

Tidak hanya itu, mereka juga memblokir perusahaan tersebut sehingga tidak ada hasil panen yang bisa diangkut.

Senin (27/3), Kapolres Madina, AKBP HM Reza Chairul Akbar Sidiq, mengutus Waka Polres Kompol Walder Sidabutar melakukan dialog dengan masyarakat tersebut.

Walder lantas menyampaikan kepada masyarakat agar tidak menghambat pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) hasil kebun PT RPS yang sudah dipanen oleh karyawan agar dapat dikelurkan dari dalam kebun.

“Kami hanya melaksanakan tugas pengamanan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Jangan sampai ada yang cedera di antara kita, baik masyarakat maupun pihak perusahan. Karena itu kami menghimbau agar masyarakat jangan menghambat atau menghalangi pengangkutan TBS hasil kebun yang sudah dipanen," jelas Walder dalam keterangan resmi Humas Polres Madina, Selasa (28/3).

Aksi penghambatan hasil kebun sawit ini bukan hanya dilakukan oleh laki-laki tapi juga oleh kaum ibu yang berjumlah sekitar 70 orang. Dalam dialog itu mereka menegaskan tidak akan membiarkan hasil kebun TBS PT RPR keluar dari kebun sebelum tuntutan kebun plasma yang diminta masyarakat direalisasikan oleh PT RPR.

“Kami tidak akan memberi izin dan membiarkan hasil panen kebun ini keluar sebelum tuntuan kami dipenuhi," teriak ibu-ibu yang ikut aksi itu bersahut-sahutan.

Karena masyarakat bersikeras melanjutkan aksi blokade, maka Walder membatalkan rencana untuk pengeluaran TBS hasil hasil PT RPR.

"Kita melakukan pendekatan secara humanis, diutamakan agar situasi tetap aman," pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :