https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pemda dan Korporasi Diminta Genjot Hilirisasi Kelapa Sawit

Pemda dan Korporasi Diminta Genjot Hilirisasi Kelapa Sawit

Pabrik minyak goreng, salah satu industri hilir kelapa sawit. foto: Divhumas Polri


Bengkulu, elaeis.co - Perkebunan kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian di Bengkulu. Subsektor ini pada triwulan II 2023 lalu memberikan share cukup besar terhadap produk domestik regional bruto (PDRB).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bengkulu masih ditopang oleh sektor pertanian. Kontributor utama sektor ini adalah perkebunan sawit dengan share terhadap PDRB pertanian hingga 30%. 

"Tapi kita jangan langsung puas, kami meminta kepada pemerintah agar berupaya mengoptimalkan subsektor perkebunan khususnya kelapa sawit agar dapat mendorong kinerja pertanian yang berdampak pada perekonomian daerah," kata Win, Senin (7/8).

Menurutnya, salah satu langkah yang dapat ditempuh pemda di Bengkulu yakni menggenjot hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas. "Hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah dan ekpor sehingga devisa naik, menciptakan lapangan kerja, dan membuat neraca perdagangan positif. Kalau kita tidak mendorong hilirisasi sawit, maka value tidak bertambah," ujarnya.

Dia juga mengajak pemda dan korporasi mendongkrak ekspor sawit dengan gencar melakukan promosi dan mencari pasar baru sehingga dapat mendorong kesejahteraan para petani. "Kita berharap pemda maupun perusahaan terus memajukan industri kelapa sawit di Bengkulu. Kalau komoditas ini maju dengan hilirisasi, maka muaranya adalah kesejahteraan masyarakat termasuk petani," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Bengkulu, Bukhari mengatakan, akselerasi pengembangan kelapa sawit dari hulu ke hilir menjadi agenda prioritas yang harus diwujudkan melalui konsep pembangunan subsektor perkebunan yang terkonsolidasi dan integratif. 

Menurutnya, pengembangkan kawasan perkebunan harus dilakukan secara terpadu melalui peningkatan dan pengembangan infrastruktur pertanian, pemanfaatan inovasi teknologi produksi maju tepat guna, serta pengembangan SDM dan kelembagaan petani.

"Pengembangan perkebunan harus bisa meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, ekspor, investasi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," sebutnya.

"Hal ini juga menjadi fokus kegiatan Kementerian Pertanian pada 2020-2024. Oleh sebab itu, kami juga akan terus mendorong pemda dan perusahaan kelapa sawit di Bengkulu agar bisa melakukan hilirisasi produk kelapa sawit. Ini dilakukan agar sektor kelapa sawit di Bengkulu semakin maju," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :