Berita / Sumatera /
Pemda Diminta Buat Program Satu Desa Satu PKS Mini
Bengkulu, elaeis.co - Pemprov Bengkulu disarankan membuat program satu desa satu pabrik kelapa sawit (PKS) mini. Tujuannya, supaya petani sawit bisa memproduksi minyak sawit atau CPO secara mandiri.
Dengan demikian, produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah dan pendapatan petani meningkat.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, A Jakfar mengatakan, salah satu cara menyejahterakan petani kelapa sawit di Bengkulu adalah mendorong pendirian PKS mini.
"Biaya pendiriannya cukup murah, hanya Rp 200 juta. Makanya kita minta Gubernur Bengkulu bikin program ini," kata Jakfar, kemarin.
Menurutnya, pemerintah daerah tidak perlu repot membangun pabrik CPO ukuran besar yang menghabiskan biaya pembangunan hingga Rp 3 miliar.
"Cukup mengeluarkan Rp 200 juta, desa sudah bisa punya pabrik mini. Kalau setiap desa bisa menghasilkan CPO, dampaknya akan bagus bagi peremonomian," ujarnya.
Dengan adanya PKS mini di desa, menurutnya, petani tidak perlu menjual TBS kelapa sawit ke pengepul. Itu artinya harga TBS mereka akan dihargai lebih mahal. "Petani juga ikut berbisnis CPO, apalagi harganya saat ini sudah mencapai Rp 12.500/kg," sebutnya.
"Kalau pemerintah sibuk dengan harga TBS, tidak akan selesai. Bangun saja pabrik mini di setiap desa, nanti desa jualan CPO, bukan TBS lagi," tuturnya.
Menurutnya, jika petani menjual TBS, paling besar mereka mengantongi Rp 2.000/kg. Namun jika TBS itu diolah menjadi CPO, maka pendapatannya bisa mencapai Rp 10.000/kg.
"Rp 2.000 kalau dikurangi biaya produksi, maka untung yang didapat petani sedikit. Untungnya lebih banyak kalau jual CPO ketimbang TBS, petani tentu lebih sejahtera," tukasnya.
Sejauh ini baru dua desa di Bengkulu, tepatnya di Kabupaten Mukomuko, yang memproduksi CPO secara mandiri.
"Satu di Dusun Baru dan satu di Gajah Mati. Semoga nanti seluruh desa di bengkulu bisa punya pabrik mini CPO," tutupnya.
Komentar Via Facebook :