Bengkulu, elaeis.co - Kementerian Perindustrian secara resmi akan mencabut subsidi minyak goreng curah pada 31 Mei 2022, besok.

Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Bengkulu (UNIB), Prof Dr Kamaludin menilai, pencabutan subsidi itu akan berdampak bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. 

Menurutnya hal itu bakal terjadi mengingat kenaikan harga sejumlah bahan pokok saat ini juga masih terus terjadi.

"Dengan kombinasi harga minyak goreng yang tinggi terutama harga minyak goreng curah, dan juga harga komoditas pangan yang masih tinggi saat ini, akan semakin membuat daya beli masyarakat menurun," kata Kamaludin, saat berbincang dengan elaeis.co, kemarin.

Oleh karena itu, Kamaludin meminta agar pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. 

Lebih jauh Kamaludin mengatakan, pemerintah mestinya terlebih dahulu melakukan investigasi atau menganalisa penyebab tingginya harga minyak goreng baik curah maupun kemasan, sebelum memberlakukan kebijakan seperti pencabutan subsidi.

"Artinya memang kebijakan ini kontradiktif, saya tidak sejalan dengan upaya pemerintah terutama dalam menjaga daya beli kelompok masyarakat menengah ke bawah. Mestinya diinvestigasi dulu apa penyebab tingginya harga minyak, baru bikin kebijakan," pungkasnya.