https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Peminat Kurang, Kebun Sawit Kekurangan Tenaga Kerja

Peminat Kurang, Kebun Sawit Kekurangan Tenaga Kerja

Ilustrasi pekerja mengumpulkan hasil panen di perkebunan kelapa sawit. Foto: Adin Salihin


Jakarta, elaeis.co - Minat kerja generasi muda di sektor perkebunan kelapa sawit di Berau, Kalimantan Timur, rendah.

Asosiasi Petani Sawit Mandiri, salah satu organisasi petani sawit setempat, mengaku masih kekurangan tenaga untuk peningkatan produksi.

Asosiasi tersebut meminta dukungan Dinas Perkebunan Berau untuk memberikan banyak penyuluhan terkait peningkatan produksi dan peningkatan sumber daya manusia petani terutama anak muda.

Ketua Asosiasi Petani Sawit Mandiri, Mupit Datusahlan, menjelaskan, saat ini harga sawit dan bisnis pendukungnya seumpama di atas awan dan harga sedang tinggi-tingginya.

Namun, untuk peningkatan produksi, masih sangat sulit.

Sesuai data Asosiasi Petani Sawit Mandiri, rata-rata kebutuhan tenaga kerja untuk mengelola kebun sawit berada di angka hingga 1.000 orang untuk memaksimalkan produktivitas. Tetapi, dengan tenaga kerja yang ada saat ini, produktivitas sawit dari luasan 5-10 hektar hanya bisa mencapai 30 persen saja.

“Baik untuk petani mandiri maupun data yang diperoleh dari perusahaan, saat ini masih memerlukan tenaga kerja hampir 1.000 orang untuk memaksimalkan luasan tanaman sawit untuk bisa panen maksimal. Harus diakui, tenaga kerja memang kurang,” jelasnya seperti dikutip Tribunkaltim.co.

Mupit menambahkan, masing-masing petani sebenarnya bisa saja menanami sebanyak 5 hingga 10 hektar lantaran memiliki modal dan lahan.

"Tetapi, untuk merawat dan memanen, tenaga kerja kurang. Tentu tidak bisa mengandalkan satu orang saja," tukasnya. 


 

Komentar Via Facebook :