https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pemkab Rejang Lebong Fokus Kembangkan Tanaman Kelapa Sawit dan Durian

Pemkab Rejang Lebong Fokus Kembangkan Tanaman Kelapa Sawit dan Durian

Bupati Rejang Lebong, Drs H Syamsul Effendi, MM saat menunjukkan durian varietas unggul Rejang Lebong. Foto: IST


Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong telah menetapkan fokus pembangunan pertanian pada tanaman kelapa sawit dan durian. Langkah ini diambil untuk menggerakkan sektor pertanian di wilayah Lembak, yang meliputi Kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding (PUT), Binduriang, Sindang Beliti Ulu (SBU), dan Sindang Beliti Ilir (SBI). 

Bupati Rejang Lebong, Drs H Syamsul Effendi, MM mengungkapkan, pada tahun 2024 ini akan mulai mengembangkan tanaman kelapa sawit dan durian. Dimana komoditas itu akan ditanam di Kecamatan Kota Padang, PUT, Binduriang, SBU, dan SBI.
"Tahun 2024 akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan kelapa sawit dan durian sebagai komoditas utama di wilayah Rejang Lebong," kata Syamsul, Senin 26 Februari 2024.

Menurutnya, komoditas kelapa sawit dan durian cukup menjanjikan di Rejang Lebong. Bahkan kedua komoditas ini memiliki prospek yang cerah untuk meningkatkan pendapatan petani serta ekonomi daerah.
"Kami melihat bahwa kelapa sawit dan durian memiliki prospek yang cerah untuk meningkatkan pendapatan petani serta ekonomi daerah secara keseluruhan," tambah Syamsul.

Baca Juga: Petani Kelapa Sawit di Bengkulu Belum Sukses Mengajukan Perhutanan Sosial

Sejumlah langkah konkret juga telah disiapkan oleh Pemkab Rejang Lebong untuk mendukung pengembangan kelapa sawit dan durian. Salah satunya adalah melalui penyediaan bibit unggul bagi petani serta pelatihan teknik budidaya yang efektif. 
"Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman," ujar Syamsul.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten juga akan mendorong pengembangan industri pengolahan kelapa sawit dan durian di tingkat lokal. 
"Kami ingin melihat adanya nilai tambah yang dihasilkan dari kedua komoditas ini, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional," ungkap Syamsul.

Reaksi dari para petani dan stakeholders terkait kebijakan ini pun beragam. Beberapa petani menyambut baik langkah Pemkab Rejang Lebong, namun ada juga yang mengungkapkan kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan sosial dari perluasan perkebunan kelapa sawit. "Kami berharap Pemerintah Kabupaten dapat memastikan bahwa pengembangan pertanian ini dilakukan secara berkelanjutan dan memperhatikan kepentingan masyarakat lokal," papar Andre Hizrian (30) salah seorang perwakilan petani.

Selain itu, Andre berharap, dengan fokus pada pengembangan kelapa sawit dan durian, Rejang Lebong dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu penghasil utama komoditas pertanian di Provinsi Bengkulu. Langkah ini diharapkan juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta mengurangi tingkat pengangguran di wilayah tersebut.
"Kami berharap komoditas itu bisa memperkuat posisi Rejang Lebong dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta mengurangi tingkat pengangguran," pungkasnya.

Sementara itu, Pengamat Pertanian Bengkulu, Prof Zainal Muktamar mengatakan, sangat setuju dengan kebijakan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong. Sebab hal itu merupakan bagian dari strategi pembangunan pertanian yang lebih luas.
"Kami setuju, meski begitu pemerintah Rejang Lebong harus tetap mendukung pengembangan komoditas lain seperti kopi dan sayuran," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :