https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pemprov Bengkulu Dorong PKS Beli TBS Sawit Petani Sesuai Harga yang Telah Ditetapkan

Pemprov Bengkulu Dorong PKS Beli TBS Sawit Petani Sesuai Harga yang Telah Ditetapkan

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Foto: Dirgantara/Elaeis


Bengkulu, elaeis.co- Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para petani, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu meminta pabrik kelapa sawit (PKS) untuk membeli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik petani dengan harga yang telah ditetapkan, yakni sebesar Rp 2.300 per kilogram.

Hal ini sebagai respons atas fakta bahwa sebagian besar PKS di daerah itu masih membeli TBS kelapa sawit dari petani dengan harga rata-rata Rp 1.870 per kilogram.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengatakan pihaknya terus memprioritaskan kesejahteraan petani sawit. Agar hal itu terwujud harga TBS kelapa sawit harus sesuai ketetapan.

"Kesejahteraan petani merupakan prioritas utama kami. Dengan menetapkan harga TBS kelapa sawit sesuai ketetapan, kami berharap para petani dapat merasakan manfaat yang lebih adil dari hasil kerja keras mereka," kata Rohidin, Kamis (24/8) kemarin.

Rohidin meminta PKS di Bengkulu jangan merugikan petani kelapa sawit karena petani sawit memiliki kontribusi besar bagi PKS. "Kami minta PKS mematuhi harga TBS kelapa sawit yang telah ditetapkan, sehingga petani bisa mendapatkan harga yang adil," ujarnya.

Dengan langkah ini, Pemprov Bengkulu berupaya untuk menciptakan keseimbangan yang adil antara kesejahteraan petani kelapa sawit dan kelangsungan industri PKS.

"Kami akan memastikan semua petani kelapa sawit bisa mendapatkan harga yang adil dan kegiatan usaha perusahaan bisa terus berlanjut," pungkasnya.

Pernyataan Gubernur tersebut mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk dari Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit Bengkulu, Edy Mashury.

Edy mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bengkulu karena memikirkan nasib petani sawit. "Kami berterima kasih atas langkah berani yang diambil pemerintah provinsi. Kami berharap ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memastikan keadilan bagi para petani kelapa sawit," tutup Edy.
 

Komentar Via Facebook :