https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Pemprov Sulsel Dorong Penguatan Kelembagaan Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura

Pemprov Sulsel Dorong Penguatan Kelembagaan Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura

Sulaiman H.Andi Loeloe (batik) bersama Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin. (Is)


Makasar, elaeis.co - Pejabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin, saat ini tengah menggalakkan peningkatan dan mendorong serta penguatan kelembagaan petani dan pelaku usaha hortikultura. Misalnya gerakan penanaman sejuta Pisang Cavendish, dengan menghadirkan industri yang berbahan baku pisang dan buah -buahan di Sulawesi Selatan.

Langkah ini tentu mendapat sambutan hangat dari berbagai lini masyarakat, khususnya petani maupun pengusaha hortikultura tersebut. Seperti Sulaiman H.Andi Loeloe, selaku Pelaku Usaha di Bidang Hortikultura dan Perkebunan Kamar Dagang dan Industri ( KADIN ) Sulsel yang mengatakan bahwa langkah itu perlu diapresiasi karena selain bertujuan untuk penanganan stunting dan gizi buruk serta ketahanan dan kedaulatan pangaan, juga sangat berpengaruh positif terhadap penanganan inflasi nasional di Sulsel.

"Langkah itu perlu didukung seiring dengan inflasi Sulawesi Selatan saat ini berada di bawah rata-rata nasional," ujarnya kepada elaeis.co, Senin (19/2).

Terlebih lagi lanjutnya jika gerakan itu diikuti dengan penyaluran sumber benih berkualitas yang didukung dengan tenaga pendamping yang berpengalaman serta dukungan akademisi. Kemudian juga juga mendapat dukungan yang baik dari pihak perbankan dengan program KUR budidaya pisang cavendish.

Selain Pisang Cavendish pemerintah Sulsel juga menggalakan program penanaman komoditi hortikultura lainnya seperti cabe rawit, bawang merah, sayur-sayuran dan bahkan tanaman sokun.

"Kita sangat apresiasi keseriusan Pemprov Sulsel ini dimana mendukung itu semua beberapa waktu lalu telah dibentuk Asosiasi Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Sulawesi Selatan, yang mana Asosiasi tersebut nantinya sebagai wadah pembinaan pemerintah untuk pengembangan antara hulu dan hilir," bebernya.

Langkah ini kata Sulaiman tentu akan berdampak pada kesejahteraan petani dimana petani bisa mendapatkan harga yang wajar. Sebaliknya bagi Pelaku usaha bisa mendapatkan bahan baku yang berkualitas dan tepat waktu. Sehingga nantinya diharapkan lembaga tersebut dapat menciptakan harmonisasi antara petani dan pelaku usaha. Dengan begitu maka program- program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dapat tercapai diiringi dengan berkembangnya pelaku usaha  hortikultura di Sulsel.

Untuk diketahui, provinsi Sulsel merupakan pintu gerbang Indonesia Timur dan merupakan salah satu provinsi terpadat di luar pulau jawa di bagian Tengah Indonesia. Yakni meliputi 21 Kabupaten dan 3 Kota, dengan Luas mencapai 46.717 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2023 mencapai 9.312.019 Jiwa ( 9,4 %) dari total penduduk Indonesia.  Dan 45 % penduduknya bermata pencarian di sektor Pertanian.

Sulawesi Selatan terkenal sejak 20 tahun silam sebagai Produksi beras tertinggi, dan perkebunan kakao. Sehingga masyarakatnya terbawa kepada konsumsi karbohidratnya juga tinggi. Sedangkan konsumsi protein, vitamin dan  mineral termasuk rendah, yang bisa menyebabkan orang timbul penyakit diabetes/gula dan sangkin/stunting atau kekurangan Gizi pada anak anak.

Namun Sulawesi Selatan juga sebetulnya sebagai produsen Protein yang cukup banyak, seperti dari Ikan, telur dan daging. Kemudian sumber vitamin dan mineral ada pada buah -buahan dan sayuran.

"Inilah yang kurang dikonsumsi masyarakat Sulawesi Selatan sehingga mengakibatkan banyak yang kekurangan vitamin dan mineral, sebagai salah satu faktor mengakibatkan kekurangan Gizi umumnya pada anak anak," tandasnya.

Komentar Via Facebook :