Berita / Komoditi /
Penasehat GAPKI: Kita Sudah Takluk dengan NGO
Pekanbaru, Elaeis.co - Menurut Penasihat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Maruli Gultom, moratorium atau Instruksi Presiden No.8/2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit yang telah dilangsungkan sejak tiga tahun lalu adalah sebagai kesalahan sejarah.
Sebab munculnya kebijakan itu justru membuktikan bahwa negara Indonesia takluk pada para Non-Governmental Organization (NGO).
"Kita masih ingat kata Bung Karno, tidak ada satu bangsa yang layak menentukan bangsa lain. Nyatanya kita malah takluk dengan NGO. Bahkan juga tergiur dengan iming-iming 1 miliar dolar dari Norwegia yang nyatanya tidak ada itu," terangnya, Kamis (07/10).
Gultom juga merasa aneh lantaran kedaulatan negara justru diserahkan orang lain. Padahal Indonesia memiliki kedaulatan sendiri. "Kita punya UU Tata Ruang. Sebenarnya ini saja yang harus kita patuhi dan tegakkan. Sehingga kita tidak perlu mencelakakan lingkungan," jelasnya.
Anehnya lagi kata Gultom, Norwegia tidak memiliki hutan yang luas. Sementara Indonesia malah masuk dalam 10 besar negara dengan hutan terluas di dunia.
Untuk itu Gultom menegaskan bahwa tidak perlu lagi moratorium itu untuk dilanjutkan. "Indonesia ini menduduki peringkat tiga tutupan hutan daratan di dunia. Ini lah yang ditutup-tutupi para NGO tadi," katanya.
Sementara, Ketum DPP APKASINDO, Dr Gulat Medali Emas Manurung menambahkan, bagi APKASINDO moratorium adalah upaya untuk mengiklankan kejelekan sendiri. Dinyatakan dalam adanya moratorium lantaran adanya masalah. Padahal menurut Gulat tidak ada permasalahan.
"Moratorium justru mengaminkan keburukan yang dituduhkan oleh para NGO. Padahal kita ada UU Cipta Kerja. UU Cipta Kerja justru telah menjawab dan menyelesaikan semua masalah," papar Auditor ISPO tersebut.
Jelas Gulat, UUCK telah menjawab semua masalah. Jadi menurutnya tidak perlu lagi ada pembicaraan moratorium arau bahkan dilanjutkan.
"Kita tinggal tegakkan UUCK karena sudah sangat rapi menyelesaikan permasalahan di perkebunan sawit. Hingga saat ini kita sudah sangat tertolong dengan kelapa sawit, tidak perlu mendengar teriakan para NGO. Karena tujuan mereka hanya ingin kelapa sawit terpuruk," tegasnya.
Komentar Via Facebook :