Berita / Sumatera /
Pencurian TBS Kelapa Sawit Marak di Bengkulu, Gubernur Sebut Ancaman bagi Iklim Investasi
Bengkulu, elaeis.co - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menyuarakan keprihatinannya terkait maraknya pencurian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di daerahnya. Menurut beliau, tindakan pencurian ini memiliki potensi besar untuk merusak iklim investasi di Bengkulu.
Menurut Gubernur Rohidin, tindakan mencuri TBS kelapa sawit tidak hanya merugikan masyarakat tetapi juga merugikan daerah. Sebab akan banyak investor menunda berinvestasi di daerah ini.
"Pencurian TBS kelapa sawit dapat membuat masyarakat dan perusahaan berpikir dua kali untuk berinvestasi di daerah ini," kata Rohidin, Jumat (8/12).
Gubernur mengaku, pencurian TBS juga tidak hanya merugikan para petani, namun juga dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi di wilayah tersebut.
"Ketika hasil kerja keras petani dan perusahaan menjadi sasaran pencurian, ini tidak hanya merugikan mereka secara finansial, tetapi juga menciptakan ketidakpastian yang dapat memukul sektor investasi," tuturnya.
Gubernur mengaku, pentingnya upaya dari Aparat Penegak Hukum untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sektor pertanian, khususnya kelapa sawit. Karena ketika daerah tidak aman dan tertib maka akan memberikan citra negatif.
"Investasi memerlukan lingkungan yang stabil dan aman. Pencurian TBS kelapa sawit bisa menciptakan citra negatif dan merusak kepercayaan investor terhadap keamanan aset mereka di Bengkulu," ujarnya.
Melihat dari perspektif petani dan perusahaan kelapa sawit, pencurian TBS merupakan ancaman serius terhadap keberlanjutan usaha mereka. Gubernur Rohidin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak psikologis petani.
"Ketika petani terus menjadi korban pencurian, semangat dan motivasi mereka untuk bertani bisa merosot. Ini juga berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan," ujarnya.
Dalam upayanya menanggulangi masalah ini, Gubernur menegaskan komitmennya untuk memperkuat penegakan hukum dan meningkatkan keamanan di sektor kelapa sawit. Beliau menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terjamin.
"Kami perlu bersatu untuk melindungi hasil kerja keras petani dan mendorong pertumbuhan investasi di Bengkulu," tambahnya.
Guna mengatasi tantangan ini, Gubernur Mersyah berencana untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga keamanan dan masyarakat setempat, dalam mengembangkan strategi pencegahan dan penindakan.
"Kita harus bersama-sama menciptakan sistem yang dapat menjaga keberlanjutan usaha petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Bengkulu," tutupnya.
Komentar Via Facebook :