https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pendapatan Petani Sawit di Daerah ini Naik

Pendapatan Petani Sawit di Daerah ini Naik

Ilustrasi (BPS)


Bengkulu, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) di Provinsi Bengkulu pada November 2022 lalu mengalami kenaikan sebesar 5,15 persen dibandingkan Oktober 2022.

Tepatnya naik dari 146,70 menjadi 154,26. Kenaikan nilai tukar tersebut mengindikasikan bahwa pendapatan petani dari sektor perkebunan rakyat saat ini meningkat.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, NTP merupakan rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayarkan petani yang dinyatakan dalam persentase. NTP ini menjadi salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.

"NTP yang semakin mendekati 100 menunjukkan kondisi petani semakin mendekati impas. Di atas 100 berarti pendapatan petani meningkat, dan di bawah 100 petani semakin merugi atau mengalami defisit," kata Win, kemarin.

Jadi, NTP-R sebesar 154,26 menunjukkan bahwa pendapatan petani lebih besar dari peluaran mereka. "Untuk petani dari sektor tanaman perkebunan rakyat khususnya petani kelapa sawit, saat ini sudah semakin sejahtera. Kenaikan harga TBS kelapa sawit menjadi pemicunya," jelasnya.

Win mengatakan, harga TBS petani kelapa sawit di Bengkulu saat ini telah mencapai Rp 2.100/kg. Hal itu tentu saja meningkatkan pendapatan petani kelapa sawit di daerah. Apalagi harga TBS kelapa sawit diperkirakan pada akhir tahun ini akan meningkat sampai Rp 2.500/kg.

"Mendekati libur Natal dan tahun baru biasanya harga kelapa sawit akan naik, momennya hampir sama dengan libur Idul Fitri," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :