https://www.elaeis.co

Berita / Iptek /

Peneliti BRIN Kembangkan Supervitamin E dari Asam Lemak Minyak Sawit, ini Gunanya

Peneliti BRIN Kembangkan Supervitamin E dari Asam Lemak Minyak Sawit, ini Gunanya

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, Asep Bayu. foto: Humas BRIN


Jakarta, elaeis.co - Produk samping asam lemak dari minyak sawit atau yang disebut Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) saat ini banyak digunakan untuk sabun dan biodiesel.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Vaksin dan Obat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Asep Bayu, melakukan inovasi untuk memanfaatkan tokotrienol yang terkandung dalam PFAD bagi keperluan lain. Dia melakukan riset pengembangan supervitamin E yang kaya akan tokotrienol sebagai imunoterapi untuk kanker.

“Kandungan tokotrienol pada PFAD tertinggi dibandingkan distilat asam lemak minyak nabati lainnya. Tokotrienol memiliki nilai ekonomi sangat tinggi karena aktivitas biologisnya dua kali lipat lebih baik dibandingkan tokoferol,” jelas Asep dalam keterangan resmi Humas BRIN dikutip Minggu (14/1).

Dalam Monitoring dan Evaluasi Grant Riset Sawit dengan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) beberapa hari lalu, dia menjelaskan tahapan riset yang dilakukan. Diantaranya melalui teknik ekstraksi tokotrienol dari PFAD, diberikan pelarut Deep Eutectic Solvents (DES), penambahan metanol, sehingga meningkatkan transfer massa komponen-komponen vitamin selama proses ekstraksi.

“Dari riset tahun pertama ini, didapatkan hasil bahwa PFAD memiliki aktivitas antioksidan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan tokotrienol bebas. Nanoemulsi tokotrienol juga menunjukkan aktivitas sitotoksik dalam melawan sel kanker payudara dan paru-paru pada rentang konsentrasi 50-200 ppm,” terangnya.

Pada tahun berikutnya, Asep dan kelompok risetnya berencana melanjutkan penelitian untuk mendapatkan kondisi optimum dalam proses ekstraksi tokotrienol menggunakan pelarut DES ChCl golongan fenolik atau betaine monohidrat - asam propanoat dan pembuatan formula NANOVITE.

Sebagai informasi, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan dengan nilai strategis dalam menyokong kegiatan perekonomian Indonesia. 

Indonesia merupakan produsen utama minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di dunia. Pada 2020, total produksi sebesar 44,76 juta ton. Meskipun masa pandemi Covid-19, nilai ekspor CPO meningkat sebesar 18,43 persen, dan menjadi komoditas ekspor nonmigas tertinggi (13,50 persen) di Indonesia.
 

Komentar Via Facebook :