Berita / Nasional /
Penerimaan BPDPKS 2022 Turun Jadi Rp 34,59T
Padang, elaeis.co - Indonesia yang merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia memang menyumbang cukup besar kebutuhan minyak sawit di pasar global.
Tahun 2022, tercatat Indonesia telah mengekspor sebanyak 34,67 juta MT minyak sawit dalam berbagai bentuk produk olahan. Seperti Crude Palm Oil (CPO), refined, lauric dan lainnya.
Yang mana dari total ekspor produk sawit yang dilakukan Indonesia itu, nilainya mencapai Rp 30,8 triliun.
Sebagaimana diketahui, dari seluruh ekspor terhadap produk sawit yang dilakukan Indonesia, dikenakan pungutan bukan pajak atau Pungutan Ekspor (PE). Yang mana PE tersebut dihimpun oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk kepentingan perkebunan sawit rakyat.
Berdasarkan data yang dirilis BPDPKS dalam acara Penas XVI yang digelar di Kota Padang, Sumatera Barat, PE yang berhasil dihimpun di tahun 2022 itu mencapai Rp 34,59 triliun.
Jika dibandingkan dengan dana PE yang berkumpul di tahun 2021, capaian tahun 2022 memang mengalami penurunan drastis. Tahun 2021, BPDPKS berhasil menghimpun dana dari PE sebesar Rp 71,64 triliun dengan volume ekspor hanya 37,78 MT.
Hal ini terjadi lantaran adanya sejumlah kebijakan. Mulai dari larangan ekspor terhadap sejumlah produk olahan minyak sawit, serta kebijakan bebas PE yang diberlakukan di tahun 2022.
Meskipun demikian, kebijakan Pungutan Ekspor telah berhasil mendorong hilirisasi dengan komposisi ekspor CPO yang terus menurun. Disamping itu, Capaian kinerja imbal hasil dana kelolaan BPDPKS di tahun 2022 mencapai Rp800miliar (123,31%).
Komentar Via Facebook :