Berita / Nusantara /
Pengaruh si 'Mandatori' Hingga ke Mancanegara
Jakarta, elaeis.co - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arifin Tasrif mengatakan bahwa mandatori biodiesel telah menjadi program strategis nasional dan berdampak luar biasa bagi Indonesia.
Sebab selain memacu ketahanan dan kemandirian energi nasional, mandatori ini juga telah mampu mengontrol harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar Internasional.
Pemenuhan target 23% penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2025 akan berdampak pada pengurangan konsumsi dan impor bahan bakar fosil.
Pengurangan impor solar fosil ini tentu akan memperbaiki devisit neraca perdagangan. Ini terbukti bahwa tahun ini, penghematan devisa impor mencapai Rp53 triliun.
"Mandatori biodiesel juga akan memenuhi komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% di tahun 2030," katanya dalam webinar; Menjaga Keberlanjutan Mandatori Biodiesel, yang diikuti elaeis.co, tiga hari lalu.
Tahun ini saja kata Tasrif, mandatori biodiesel telah mengurangi emisi karbon sekitar 42 juta ton CO2e.
Lantas, mandatori biodiesel juga mampu meningkatkan nilai tambah hilirisasi industri kelapa sawit.
"Kita bisa melihat kondisi terakhir, harga CPO meningkat, harga Tandan Buah Segar (TBS) juga begitu. Ini tentu sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pengusaha perkebunan sawit skala kecil," katanya.
Dan data yang ada sekarang kata Tasrif, ada 2,7 juta keluarga petani sawit Indonesia. Program mandatori biodiesel ini mampu menciptakan pasar baru yang akan menjaga harga TBS di masa mendatang. "Dengan begitu akan terpenuhi rasa keadilan," ujarnya.
Komentar Via Facebook :