Berita / Nusantara /
Pengembangan Nursery Harus Terapkan Standar Instrumen Tanaman Perkebunan
Jakarta, elaeis.co - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Validasi dan Penyempurnaan Rencana Induk Pengembangan Nursery Tanaman Perkebunan.
Kepala Pusat (Kapus) Badan Standardisasi Instrumen Perkebunan (BSIP) Kementan Kuntoro Boga Andri PhD mengikuti FGD secara daring didampingi Kepala BSIP Tanaman Palma Dr Steivie Karouw dan Ketua Kelompok Kerja Program dan Evaluasi BSIP Perkebunan Dani Medionovianto MAP.
Turut hadir pada FGD secara daring yakni Dr Andy Wijanarko selaku Kepala BSIP Tanaman Serat dan Pemanis serta Dr Evi Savitri Iriani selaku Kepala BSIP Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik sekaligus Plt. Kepala BSIP Tanaman Industri dan Penyegar.
FGD tersebut juga diikuti berbagai unsur, mulai intansi terkait, universitas, BUMN hingga perusahaan swasta.
Kegiatan yang digelar BPPN tersebut sehubungan dengan penyusunan rencana induk pengembangan nursery tanaman perkebunan. Berbagai isu terkait sektor perkebunan dibahas dalam diskusi itu.
Kapus BSIP Kuntoro mengatakan, komoditas perkebunan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Indonesia juga dikenal sebagai salah satu produsen utama tanaman perkebunan seperti kelapa, kelapa sawit, kopi, dan kakao serta komoditas perkebunan lainnya.
"Penerapan standar instrumen perbenihan tanaman perkebunan sangat penting untuk diterapkan sebagai langkah kemajuan perkebunan Indonesia," katanya dalam keterangan resmi dikutip Rabu (12/11).
Dia melanjutkan, perencanaan sistem penyediaan benih yang efektif dan berkelanjutan menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing dan ketahanan sektor perkebunan.
"Perkembangan tantangan global dalam produksi komoditas perkebunan, seperti dampak perubahan iklim, penurunan kualitas tanah, keterbatasan sumber daya, serta fluktuasi pasar, mendorong adanya kebutuhan mendesak untuk merumuskan dan menerapkan strategi penyediaan perbenihan tanaman perkebunan yang lebih baik," tukasnya.
Alasan inilah yang menjadi pendorong dilakukannya penyempurnaan Rencana Induk Pengembangan Nursery Tanaman Perkebunan.
Komentar Via Facebook :