https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pengerjaan Replanting Dinilai Asal-asalan, Petani Kecewa

Pengerjaan Replanting Dinilai Asal-asalan, Petani Kecewa

Kebun kelapa sawit peserta Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Tanjung Benanak (Elaeis.co/Febri Firsandi)


Jambi, Elaeis.co - Pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting di Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans) SP3 Desa Tanjung Makmur dan Desa Tanjung Benanak, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, dikeluhkan petani.

Koko, salah seorang peserta PSR, mengatakan, proses penumbangan pohon sawit hingga pengolahan tanah berlangsung berlarut-larut. “Sudah dikerjakan dari Juli lalu, sampai sekarang belum selesai semua,” sebut petani berusia 35 tahun tersebut, kepada Elaeis.co dua hari lalu.

Menurutnya, pelaksanaan PSR di dua desa ini dilaksanakan oleh KUD Karya Kita. “Pihak kontraktor yang ditunjuk KUD Karya Kita bekerjanya asal-asalan, kurang rapi. Siapa yang sanggup bayar uang tip ke kontraktor, kebunnya bakal dirapikan. Tapi yang enggak sanggup, dikerjakan asal-asalan,” keluhnya.

Petani sawit lainnya, J Manik menambahkan, pembagian bibit yang tidak merata juga memicu ketidakpuasan di kalangan petani. Selain kualitas bibit yang dianggap tidak memenuhi standar, pembagiannya pun tidak sesuai dengan urutan pengerjaan lahan.

“Seharusnya kalau bibit tidak bagus, jangan diterima. Ini petani yang rugi nanti di masa depan. Selain itu, harusnya yang dibagikan bibit terlebih dahulu adalah kavling yang duluan ditumbang,” tukasnya.

Petani berusia 61 tahun dari Desa Tanjung Benanak ini pun menyayangkan bibit jagung jatah dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Tanjung Jabung Barat yang belum tersalurkan.

Menurutnya, bibit itu tidak boleh dibiarkan berlama-lama, harus cepat ditanam terlebih di musim penghujan saat ini.

“Orang KUD bilang belum diambil. Sayang, harusnya itu bisa jadi tambahan penghasilan bagi petani yang ikut PSR,” ucap pria yang akrab disapa Tulang Manik ini.

“Sekarang beda dengan PSR dulu, gak ada lagi duit jatah selama tanaman belum menghasilkan (TBM). Sekarang bantuan bentuknya bibit. Makanya, manfaatkanlah itu,” pungkasnya. 


 

Komentar Via Facebook :