Pekanbaru, Elaeis.co - Desakan agar sawit dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia terus menggema.

"Tidak ada alasan untuk tidak memasukkan sawit ke dalam kurikulum," kata Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr Gulat ME Manurung, MP.,C.APO, kepada Elaeis.co, Rabu (3/11/2021).

Dia menyebutkan, sawit merupakan komoditas strategis bagi Indonesia. Perannya sangat besar dalam mendorong roda perekonomian.

"Sawit sudah jelas menjadi tulang punggung Indonesia, baik dalam masa pandemi maupun sebelum masa pandemi. Kita tidak ada waktu untuk tetap masa bodoh dengan sawit. Apakah kita tidak lihat bahwa sawit ini adalah masa depan dari negara ini?" ucapnya. 

Gulat menyebutkan, sawit sudah sangat pantas masuk ke dalam kurikulum pendidikan. 

"Tidak ada tanaman lain yang bisa dibanggakan di Indonesia ini. Kita lihat cengkeh sudah tengkurap, tebu, teh habis semua, kopi tidak nampak. Nah ini sawit jelas. Perlu dicatat, bahwa NTP atau nilai tukar petani tertinggi adalah di daerah yang punya kelapa sawit, yaitu Riau," katanya. 

Melihat begitu besarnya kontribusi sawit bagi negara, kata Gulat, maka sawit perlu terus dikembangkan. Hal utama yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan memupuk pengetahuan tentang sawit sejak dini kepada generasi penerus sebagai aktor utamanya kelak. 

"Oleh karena itu, harus dibangun dari bawah. Yakni melalui pemahaman anak-anak sekolah. Mereka harus dikasih pemahaman, sawit itu apa, bagaimana manfaatnya. Sebab kita hidup 24 jam dengan sawit. Sawit itu anugerah Tuhan kepada Indonesia," tukasnya.