Sarolangun, elaeis.co - Gejolak harga pembelian tandan buah segar (TBS) selama beberapa pekan terakhir telah  membuat para petani sawit swadaya resah.

Keresahan itu juga dirasakan oleh para petani yang tergabung dalam DPW Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Provinsi Jambi.

Para petani sawit bahkan mencoba mengonsolidasikan diri ke berbagai cabang dan berencana menggelar aksi unjukrasa dan menutup seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) karena dianggap sebagai pihak paling bertanggungjawab terkait penurunan harga TBS.

"Saat menemui Pak Agus Rizal selaku Kepala Dinas Perkebunan Jambi beberapa hari lalu, teman-teman dari DPW SAMADE diminta untuk tidak melakukan aksi unjukrasa atau pun menutup PKS-PKS yang ada," kata Nur Sahid kepada elaeis.co, Minggu (8/5/2022).

Ia adalah petani sawit swadaya di Kecamatan Bathin VIII sekaligus sebagai Sekretaris DPD SAMADE Kabupaten Sarolangun.

Kata pria berusia 42 tahun ini, saat itu Kadisbun Jambi berjanji akan mempertemukan SAMADE dengan Gubernur H. Al Haris.

Lalu dari pertemuan itu, Gubernur Al Haris nantinya akan mengundang seluruh Bupati atau Walikota yang di daerahnya ada perkebunan atau pabrik kelapa sawit.

"Jadi, rencananya begitu kata teman-teman DPW SAMADE. Usai bertemu Gubernur, lalu dibuat pertemuan yang diadakan oleh Gubernur dengan mengundangan Bupati atau Walikota. Dalam pertemuan itu akan diundang juga pihak pengusaha sawit," kata Nur Sahid.

Hal itu perlu dilakukan karena pihak pengusaha ditengarai tidak akan takut bila menghadapi Gubernur.

Para pengusaha sawit, ucap Nur Sahid, hanya akan takut menghadapi Bupati atau Walikota karena satu hal yang sangat krusial.

"Izin aktivitas usaha mereka kan ada di Bupati atau Walikota, bukan di Gubernur. Jadi, mereka lebih takut ke Bupati atau Walikota ketimbang Gubernur. Karena itulah mungkin Gubernur membuat pertemuan yang diundang adalah Bupati atau Walikota dan dihadiri oleh petani dan pengusaha sawit," tegas Nur Sahid.

Sekadar mengingatkan, Ketua DPW SAMADE Jambi Suroso dan sejumlah pengurus menemui Kadisbun Agus Rizal, Kamis (5/5/2022) malam, guna membahas langkah yang diambil guna meredakan amarah para petani sawit swadaya karena harga pembelian TBS di banyak PKS di Provinsi Jambil turun drastis.