Pekanbaru, elaeis.co - Kalau saja Riau bukan provinsi sawit, bisa jadi sampai sekarang, Rey, belum bisa bernapas lega. 

Soalnya pandemi covid-19 benar-benar telah  membawa dampak yang sangat luar biasa terhadap seluruh lini bisnis di Indonesia, kecuali kelapa sawit. 

"Penjualan kami di Riau yang biasanya bisa 600 unit perbulan sebelum pandemi, anjlok hingga 30%," cerita Supervisor Marketing Kawasaki Greentech Plaza Pekanbaru, ini kepada elaeis.co di kantornya dikawasan Soekarno-Hatta Pekanbaru, Jumat (21/5).  

Tapi sejak awal 2021 kata Rey, penjualan sepeda motor rilisan Kawasaki di Riau mulai merangkak naik, antara 20-30%. "Hampir 500 unit lah perbulan," terangnya. 

Kenaikan ini kata Rey tidak terlepas dari harga kelapa sawit yang semakin kinclong. "Dengan harga sawit yang hampir sebulan ini terus meningkat, kami optimis target penjualan akan tercapai," Rey yakin. 

Lelaki ini kemudian merinci, dari 500 unit yang terjual tadi, 50% adalah Kawasaki KLX dan D-tracker yang memang jadi primadona di industri sawit, termasuk juga anak muda.

Kawasaki KLX sendiri dibanderol antara Rp33 juta hingga Rp40 juta. Sementara D-tracker mulai dari  Rp30 jutaan.

"Kita ada juga sih kerjasama dengan beberapa perusahan perkebunan kelapa sawit meski mereka tidak terlalu konsisten melakukan pembelian unit tiap bulannya. Mereka akan meminta unit kalau dibutuhkan untuk operasional," terang Rey.

Selain dua kendaraan itu, penyumbang market terbesar kata Rey datang dari tipe sport yang dominan diminati konsumen perkotaan. 

Terlebih saat ini ada unit terbaru; Kawasaki Ninja ZX25 R. Kuda besi ini memiliki kapasitas 250 cc dan satu-satunya di Riau yang mengusung 4 silinder.

"Saat ini Kawasaki Ninja ZX25 R sudah menjadi primadona baru untuk para anak muda. Harganya antara Rp101 juta hingga Rp118 juta," ujarnya. Wow...