Berita / Nasional /
Penyelesaian I-EU CEPA Diyakini akan Berdampak Positif Bagi Ekspor ke Uni Eropa
Jakarta, elaeis.co – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menilai kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa (UE) berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan populasi sebesar 450 juta jiwa dan daya beli yang tinggi, UE merupakan pasar yang sangat menarik bagi Indonesia.
Karena itu, perjanjian kerja sama Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) harus segera diselesaikan. Perjanjian ini berdampak positif pada daya saing barang dan jasa Indonesia dengan eliminasi hambatan, baik tarif maupun non-tarif, serta kerja sama untuk memfasilitasi perdagangan.
“Sejak peluncuran perundingan hingga saat ini, banyak pemangku kepentingan di Indonesia yang berharap perundingan ini dapat segera diselesaikan karena potensi yang besar antara Indonesia dan UE. Potensi manfaat perjanjian ini bagi perekonomian Indonesia juga ditekankan kembali dalam dua kajian yang telah dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 2015 dan 2021 silam,” jelas Wamendag Jerry.
Manfaat optimal perjanjian perdagangan, menurutnya, hanya dapat diperoleh apabila kedua pihak menghindari kebijakan yang berpotensi menghambat perdagangan dan investasi. “Sejalan dengan itu, Indonesia terus menyoroti perkembangan kebijakan EU Green Deal dan turunannya, terutama terkait deforestasi dan perdagangan karbon. Diharapkan perjanjian ini dapat memastikan bahwa produk Indonesia tidak akan menghadapi hambatan di pasar Eropa,” tandasnya.
Wamendag Jerry menekankan, perundingan I-EU CEPA adalah agenda prioritas Indonesia. Pemerintah Indonesia dan UE menargetkan untuk segera menyelesaikan perundingan. Perundingan ini telah dilaksanakan sebanyak 14 putaran, dan putaran selanjutnya akan dilakukan pada pertengahan bulan Juli 2023.
UE adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia dan merupakan tujuan ekspor terbesar ke-3 dan sumber impor terbesar ke-4 di dunia. Pada 2022, total perdagangan antara Indonesia dan UE mencapai USD 33 miliar atau meningkat 13,97 persen dibandingkan pada 2021. Dari sisi investasi, UE merupakan investor utama ke-6 di Indonesia, dengan nilai investasi hingga USD 2,7 miliar pada 2022.
Beberapa produk unggulan Indonesia ke UE antara lain minyak kelapa sawit (CPO), asam lemak monokarbosilat, batu bara, bijih tembaga, dan alas kaki. Sementara itu, produk-produk unggulan UE yang diimpor Indonesia antara lain tabung dan pipa, obat-obatan, vaksin, mesin, serta kertas.
Komentar Via Facebook :