https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Penyuluh Berperan Tentukan Hidup Mati Lembaga Pekebun

Penyuluh Berperan Tentukan Hidup Mati Lembaga Pekebun

Penyuluh perkebunan dari Kabupaten Kutai Kartanegara mengikuti Bimtek yang digelar Disbun Kaltim. Foto: Disbun Kaltim


Samarinda, elaeis.co - Agar bisa membimbing petani dengan lebih baik, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) melalui Bidang Pengembangan Komoditi Perkebunan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kegiatan Pengembangan Ketenagaan Penyuluh Pertanian dan Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Petugas Pendamping Perkebunan.

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 20 penyuluh perkebunan dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Pelaksanaan pelatihan digelar selama lima hari, sejak Senin hingga Jumat (14-18/11) di Samarinda.

Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Perkebunan Disbun Kaltim, Ir Raden Rara Zuraida Henny Hapsari, menjelaskan, kompetensi penyuluh sangat dibutuhkan untuk memberdayakan dan menguatkan kelembagaan petani.

Tujuan pemberdayaan, penumbuhan, dan penguatan kelembagaan petani adalah untuk meningkatkan kemandirian, kapasitas kelembagaan, dan manajemen kebun yang berorientasi pasar.

Peran kelembagaan petani yang aktif dan produktif diharapkan mampu meningkatkan daya saing dalam pemasaran dengan memperbaiki produktifitas tanaman, mutu, serta kualitas produk olahannya.

“Upaya peningkatan kelembagaan petani juga diharapkan dapat melindungi bargaining position petani untuk menghasilkan produksi dengan produktivitas dan berkualitas tinggi,” jelasnya melalui keterangan resmi Disbun Kaltim, kemarin.

Dia juga menjelaskan bahwa sektor pertanian Kaltim didominasi oleh sub sektor perkebunan. Berdasarkan data statistik tahun 2021, pengembangan tanaman perkebunan rakyat didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 1,3 juta hektare (Ha), karet 123 ribu ha, kakao 6 ribu ha, kelapa dalam 20 ribu ha, lada 8 ribu ha, dan kopi seluas 1,9 ribu ha. Sisanya, tanaman lain seluas 2,4 ribu ha.

“Sementara untuk pendampingan lembaga petani seperti poktan/gapoktan, saat ini terdata sampai tahun 2021 sebanyak 539 lembaga yang tersebar di wilayah kabupaten/kota di Kaltim. Terbanyak memang di Kukar, hampir 200-an lembaga,” terangnya.

Kepala Disbun Kukar, Muhammad Taufik, menuturkan, pelatihan SDM bagi penyuluh perkebunan seperti ini sangat bermanfaat. Selain menjadi ajang silaturahmi dan bertukar pikiran antara sesama penyuluh, pelatihan ini juga meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam kaitan pendampingan dan pengawalan kelompok tani.

“Maju atau tidak berkembangnya lembaga pekebun, baik poktan maupun gapoktan, salah satunya adalah peran dari pendamping. Bagaimana kinerja penyuluh mendampingi gapoktan,” ujar Taufik.

Ke depan, ia berharap binaan kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) bukan hanya diisi oleh para pekebun. "Namun juga berkembang hingga ke lembaga koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)," sebutnya.

 

Komentar Via Facebook :