https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Perbaiki Kebun Petani, Apkasindo Aceh Gandeng PTPN I

Perbaiki Kebun Petani, Apkasindo Aceh Gandeng PTPN I

Perundingan Apkasindo Aceh dengan manajemen PTPN I. Foto: Syahrul/Elaeis


Aceh, elaeis.co - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Aceh bersama PTPN I saat ini tengah membahas kerjasama dalam perbaikan kebun Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dinilai gagal di Kabupaten Aceh Tamiang tepatnya di Kecamatan Tenggulon. Dimana dari 350 hektar, 50% tanaman kelapa sawit rusak karena hama.

Bukan hanya itu saja, kebun yang sudah diremajakan sejak 2020 lalu itu hingga kini juga belum berproduksi. Diduga lantaran sistem manajemen koperasi yang masih amburadul.

"Kita sudah lakukan pertemuan dengan Direksi PTPN I dan Gapki kemarin. Mereka juga sependapat bahwa dana hibah sebesar Rp30/hektar tidak cukup untuk PSR hingga tanaman itu berproduksi. Akibatnya tentu kebun tidak maksimal seperti kebun di Aceh Tamiang itu," papar Ketua DPW APKASINDO Aceh, Sofyan Abullah, Sabtu (27/5).

Diinformasikanya Sofyan, saat ini PTPN I tertarik untuk menjadi mitra petani dalam melakukan perbaikan kebun seluas 350 hektar tadi. Dimana mereka akan mengucurkan pinjaman dana sebesar Rp30 juta/hektar dengan bunga 6% kepada petani. Bukan hanya dana, pengawasan dan pelaksanaan manajemen kebun juga akan diambil alih oleh PTPN I.

"Kita kira ini adalah solusi yang tepat bagi petani. Dan memang kita upayakan kerjasama ini terwujud agar petani lebih sejahtera," paparnya.

Target kerjasama ini kata Sofyan baru  terfokus pada kebun yang ada di Kecamatan Tenggulon itu. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi di wilayah lain.

"Saat ini untuk membuka lahan baru sudah tidak mungkin. Sehingga jalan bagi perusahaan ya harus bermitra dengan petani untuk mencukupi kebutuhan produksinya. Ini yang sedang kita kejar. Peran kita tentu menjadi jembatan bagi petani, perusahaan, dan pemerintah," bebernya.

"Kita berharap kerjasama ini segera terwujud, sehingga kebun petani dapat terselamatkan. Karena tidak sedikit petani yang hanya bergantung pada kebun sawitnya tersebut," imbuhnya.

Komentar Via Facebook :