Berita / Sumatera /
Perbedaan Harga di Dua Daerah
Siak, Elaeis.co - Dinas Perkebunan Provinsi Riau telah mengumumkan bahwa sepekan kedepan harga TBS sawit naik menjadi Rp 3.179,57/kg. Kenaikan harga ini berdasarkan hasil rapat penetapan yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Riau bersama sejumlah perusahaan sumber data.
Namun, kenaikan harga ini ternyata tidak merata ke daerah-daerah. Seperti di Kabupaten Siak dan Kuantan Singingi (Kuansing).
Di Kuansing, harga sawit punya petani rata-rata masih dihargai di atas Rp3 ribuan per kilonya. Sementara di Kabupaten Siak, sekilonya masih diangka Rp2900-an per kilogramnya.
"Iya, kita di sini masih lumayan mahal (harga sawit). Rata-rata, sawit milik petani dibeli tengkulak masih diangka Rp3 ribuan sekilo. Harga kayak gitu mulai sejak November lalu. Masih bertahan diangka Rp3 ribuan per kilogramnya," kata Reni (35), petani sawit asal Logas, Kabupaten Kuansing saat bincang-bincang dengan Elaeis.co dan awak media lainnya melalui telepon seluler, Rabu (5/1).
Beda dengan Reni, petani sawit asal Kecamatan Lubuk Dalam, Siak, Roni Edward Depari mengatakan, harga sawit di daerahnya masih Rp2.980/kg. Bahkan harga itu masih sama kayak November 2021 lalu.
"Masih tetap Rp2980 per kilo. Kita jualnya ke veron. Harganya pun masih sama kayak dua bulan lalu. Tak naik, dan juga tak turun," kata Roni menjawab Elaeis.co melalui telepon seluler.
Roni juga mengaku, sepengetahuannya, harga TBS sawit milik petani di daerahnya tidak pernah dihargai Rp3 ribuan per kilogramnya.
"Setahu saya, tak pernah harga segitu. Langsung ke pabrik saja diantar (sawit), saya rasa masih diangka Rp2.980/kg. Paling mahal itu Rp2980/kg. Itu sudah paling mahal, kalau harga sampai Rp3 ribuan, saya rasa tak ada," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :