https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

Peremajaan Kebun Sawit Rakyat di Bengkulu Butuh Biaya Rp 183 Miliar

Peremajaan Kebun Sawit Rakyat di Bengkulu Butuh Biaya Rp 183 Miliar

Tanaman sawit tua ditumbangkan dan diganti dengan bibit unggul. foto: MC Bengkulu Selatan


Bengkulu, elaeis.co - Lebih 6.000 hektare kebun kelapa sawit rakyat di Provinsi Bengkulu sudah memasuki masa peremajaan atau replanting. Peremajaan kebun sawit tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar, diperkirakan mencapai Rp 183 miliar.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy menjelaskan, peremajaan kebun kelapa sawit sangat penting untuk mempertahankan produktivitas dan keberlanjutan perkebunan sawit di Provinsi Bengkulu. Kondisi kebun kelapa sawit yang telah menua dan kurang terawat menjadi salah satu faktor penurunan produktivitas yang perlu segera ditangani.

"Dengan melakukan peremajaan kebun sawit, maka pohon-pohon kelapa sawit tua dan tidak produktif diganti dengan bibit unggul. Hal ini akan memastikan kelangsungan usaha petani kelapa sawit dan menjaga daya saing komoditas di pasar," kata Bickman, Kamis (8/6).

Untuk membiayai kegiatan peremajaan, Pemprov Bengkulu telah mengusulkan anggaran peremajaan kepada pemerintah pusat sebesar Rp 183 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan bibit kelapa sawit yang berkualitas, pengolahan lahan, pembenihan, perawatan, dan pengawasan terhadap kebun kelapa sawit yang diremajakan.

"Anggaran itu bukan untuk kami, tapi untuk petani kelapa sawit yang kebunnya telah diusulkan ikut program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)," ujarnya.

Pihaknya juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani yang ikut program replanting. Hal itu dilakukan agar petani sawit dapat mengimplementasikan praktik pertanian yang baik (GAP) seperti penggunaan pupuk organik dan pengendalian hama yang ramah lingkungan. "Kita akan dampingi terus, jangan sampai PSR gagal," ujarnya.

Diharapkan dengan adanya peremajaan sawit ini, perkebunan di Bengkulu akan mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan. "PSR juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menjaga keberlanjutan lingkungan," pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :