https://www.elaeis.co

Berita / Sulawesi /

Perkebunan Sawit Diharapkan Kikis Ketimpangan Sosial di Bantaeng

Perkebunan Sawit Diharapkan Kikis Ketimpangan Sosial di Bantaeng

Sosialisasi dan Expo Sawit Baik Indonesia 2023 di Bantaeng. foto: Ist.


Bantaeng, elaeis.co - Lembaga Kajian Strategi dan Pembangunan Pemerintah (LKSP) bekerja sama dengan Anggota Komisi XI DPR RI, Amir Uskara, dan Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Sosialisasi dan Expo Sawit Baik Indonesia 2023 dengan tema “Pembangunan Industri Sawit Mempercepat Penanggulangan Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial Ekonomi”, di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Amir mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus membuka ruang kepada masyarakat Bantaeng untuk lebih mengenal sawit. Dia yakin pembangunan industri sawit mampu menanggulangi kemiskinan dan ketimpangan sosial di Kabupaten Bantaeng.

"Kami melihat potensi lahan di Kabupaten Bantaeng masih cukup luas sehingga perkebunan kelapa sawit dengan nilai ekonomi yang tinggi dapat di kembangkan di sini untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat," katanya lewat keterangan resminya, kemarin.

Bupati Bantaeng Ilham Syah Aziikin mengapresiasi kegiatan seperti ini karena menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas perekonomian masyarakat di Kabupaten Bantaeng.

"Bagi peserta kegiatan, diharapkan mengikutinya sebaik mungkin sehingga dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti bapak ibu yang hadir di acara ini," tukasnya.

"Pemkab Bantaeng menyambut hangat kegiatan seperti ini jika akan diadakan di lain kesempatan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS Aida Fitria menjelaskan bahwa sawit merupakan komoditas yang sangat strategis bagi negara Indonesia. Sektor sawit melibatkan 2,4 juta petani swadaya dan 16 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung.

Sejak Tahun 2000, sektor kelapa sawit Indonesia telah membantu 10 juta orang keluar dari kemiskinan. Setidaknya 1,3 juta orang di pedesaan terangkat langsung dari garis kemiskinan karena industri kelapa sawit.

Sebagai industri padat karya, sektor kelapa sawit memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian. Sektor ini mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ekspor dan neraca perdagangan.

"Sawit terus mendorong PDB di sektor perkebunan pada angka yang positif, sehingga PDB Indonesia di triwulan 4 2022 dapat bertumbuh positif di angka 5,01%," paparnya.

Kelapa sawit merupakan komoditas minyak dunia dengan produktivitas lahan yang paling baik dibandingan minyak nabati lainnya. "Sehingga kelapa sawit menjadi pilihan paling sustainable dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia yang semakin bertumbuh,” katanya.
 

Komentar Via Facebook :