Berita / Nusantara /
Perlu Pemikiran Matang Untuk Pabrik Minyak Sawit Merah
Pekanbaru, elaeis.co - Beberapa waktu lalu Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyatakan akan menggenjot persiapan pembangunan pabrik minyak makan merah. Malah ditargetkan awal 2023 mendatang pabrik tersebut rencana akan mulai dibangun.
"Kita akan kampanyekan mengenai minya makan. Mudah-mudahan Januari bisa dibangun secara paralel," ujarnya Teten kepada media.
Terpisah menurut Ketua DPD I Aspek-PIR Riau, Sutoyo, minyak makan merah merupakan upaya pemerintah dalam rangka memperkuat penyerapan hasil panen petani. Sehingga petani tidak ketergantungan kepada PKS-PKS yang ada.
"Akan tetapi perlu waktu untuk meyakinkan warga masyarakat bahwa minyak merah bernilai nutrisi tinggi," ujarnya kepada elaeis.co, Sabtu (9/7).
Selain itu persoalan lain juga tidak kecil kemungkinan timbul. Seperti harga minyak makan merah yang diprediksi akan lebih mahal ketimbang harga minyak goreng biasa. Sementara hingga saat ini daya beli masyarakat masih rendah. Jika begitu maka kebijakan tersebut justru tidak akan berjalan efektif.
"Yang lebih mempunyai kepastian adalah untuk mengurai banjirnya stok CPO ya buat revanery secara merata. Di mana terdapat kantong-kantong PKS yang mungkin bila mengandalkan expor kewalahan," paparnya.
Ia berharap pemerintah dalam mencari solusi tidak selalu tergesa-gesa. Sebab dikhawatirkan kemudian hari banyak investasi yang mangkrak gara-gara tanpa pertimbangan yang matang.
"Menyelesaikan masalah itu ada skala prioritas. Pertama buka kuota ekspor semaksimal mungkin dan turunkan pungutan ekspor (PE). Bila hal itu dijalankan, maka saya rasa dapat mengurai stok CPO yang kelebihan dan lebih efisien," tandasnya.
Komentar Via Facebook :