https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Perluas Bisnis Hilir Sawit, LDC Bangun Pabrik Pemurnian Gliserin

Perluas Bisnis Hilir Sawit, LDC Bangun Pabrik Pemurnian Gliserin

Kawasan kilang penyulingan minyak sawit terintegrasi milik LDC di Lampung. foto: dok. LDC


Jakarta, elaeis.co – Perusahaan multinasional Louis Dreyfus Company (LDC) mengumumkan perluasan kawasan penyulingan yang berada di Provinsi Lampung. Pengembangan ini merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan untuk memperluas bisnis hilirnya dan mendiversifikasi pendapatan melalui produk bernilai tambah.

Perluasan kawasan tersebut akan menyebabkan penambahan kapasitas penyulingan gliserin dan peningkatan kemampuan pengemasan minyak nabati. Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat produksi untuk memenuhi meningkatnya permintaan global untuk gliserin olahan.

James Zhou, Chief Commercial Officer LDC dan Head of Food & Feed Solutions, mengatakan, pengembangan fasilitas baru LDC di Lampung akan melengkapi kegiatan pemurnian gliserin yang sudah ada di Amerika Serikat (Claypool, Indiana) dan Jerman (Wittenberg).

Menurutnya, pabrik baru ini akan dilengkapi untuk memproduksi gliserin kelas USP (United States Pharmacopeia – panduan standar obat yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat) dan menawarkan berbagai pilihan kemasan makanan yang berkualitas. 

“Perluasan kawasan penyulingan kelapa sawit terintegrasi kami di Lampung dengan penyulingan gliserin dan lini pengemasan minyak nabati merupakan tonggak penting dalam rencana strategis perusahaan. Ini mendukung diversifikasi pendapatan dan integrasi bisnis hilir kami,” katanya melalui pernyataan resmi perusahaan dikutip Sabtu (5/8).

“Investasi ini akan memperkuat kemampuan kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tumbuh dan berkembang di seluruh dunia dengan produk dan bahan berkualitas tinggi, dan memposisikan LDC sebagai pemimpin global dalam industri gliserin sebagai produk inti dalam portofolio kami,” imbuhnya.

Dia menekankan bahwa pembangunan pabrik baru ini tidak hanya memperkuat posisi LDC di pasar Indonesia, tetapi akan semakin memperkuat kapasitas perusahaan untuk memproses, mengemas, dan mendistribusikan produk bernilai tambah yang dapat merespons tren pasar dan konsumen yang berkembang.

"Termasuk meningkatnya permintaan akan makanan dan bahan nabati yang sehat dengan memanfaatkan rantai pasokan global, jaringan operasional, dan wawasan pasar dari LDC,” tambah Rubens Marques, LDC’s Head of South & Southeast Asia. 

LDC adalah perusahaan perdagangan dan pemroses barang pertanian yang didirikan tahun 1851. Perusahaan ini memiliki jangkauan global dan jejaring yang luas untuk melayani pelanggan dan konsumen di seluruh dunia.

Selain sawit, ini bisnis atau platform-nya meliputi solusi karbon, kopi, kapas, pengangkutan, biji-bijian, beras, dan gula. LDC aktif di lebih dari 100 negara dan mempekerjakan sekitar 17.000 orang di seluruh dunia.

Di Indonesia, LDC memiliki enam fasilitas yang berada di lokasi strategis. Yakni Kilang Penyulingan Lampung yang berlokasi di Lampung yang memiliki kapasitas pemrosesan 2.000 ton minyak sawit per hari untuk penyulingan dan fraksinasi, pabrik biodiesel yang terletak di samping Kilang Penyulingan Lampung dengan kapasitas produksi tahunan hingga 420.000 ton Palm Methyl Ester (PME) dan 50.000 ton gliserin mentah.

Lalu perkebunan kopi Robusta yang juga berlokasi di Lampung. Pabrik ini dilengkapi dengan pabrik pemrosesan dan gudang penyimpanan biji kopi.

LDC memiliki pelabuhan dan bulking station yang berlokasi di Panjang, Bandar Lampung. Fasilitas tersebut memiliki total kapasitas penyimpanan 104.920 ton di 27 tangki dan 6 jalur dengan kapasitas pompa ekspor 350 MT/jam.

Aset terakhir adalah Kilang Penyulingan Balikpapan, Kalimantan Timur, yakni kompleks terintegrasi yang terdiri dari kilang penyulingan minyak sawit, bulking terminal, dan pelabuhan laut dalam.

Pabrik Gliserin LDC dibangun di dekat Kilang Penyulingan Lampung. Pekerjaan konstruksi pabrik baru tersebut direncanakan akan dimulai akhir tahun ini dan ditargetkan rampung dalam dua tahun.


 

Komentar Via Facebook :