Berita / Internasional /
Perluas Pasar, Zulhas Dekati Pebisnis dari Negara Berpenduduk Muslim ini
Jakarta, elaeis.co - Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan (zulhas) terus memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara nontradisional, termasuk dengan negara-negara Asia Selatan seperti Bangladesh. Zulhas melakukan pendekatan lewat komunitas bisnis.
Saat melawat ke New York akhir pekan lalu, dia melakukan pertemuan dengan 30 pelaku bisnis yang merupakan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bangladesh di Amerika Serikat.
“Banyak hal yang bisa digali dan dikembangkan dalam hubungan perdagangan Indonesia dan Bangladesh. Terlebih, kedua negara memiliki sejumlah kesamaan dan pasar yang besar, yaitu memiliki lebih dari 400 juta penduduk dengan mayoritas muslim,” jelasnya melalui keterangan resmi Kemendag.
Dalam pertemuan ini mengemuka berbagai hal yang menjadi kendala dalam hubungan dagang Indonesia dan Bangladesh. Diantaranya terbatasnya jumlah penerbangan serta masih belum intensifnya kedua negara membaca peluang dan keunggulan masing-masing negara.
Menyikapi hal itu, Mendag menyampaikan sejumlah strategi peningkatan perdagangan Indonesia yang berfokus pada pengembangan produk ekspor potensial ke Bangladesh. Menurutnya, sejumlah produk Indonesia berpeluang untuk ditingkatkan ekspornya ke Bangladesh. Seperti energi, mesin, dan produk halal.
"Komunitas bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam menjawab sejumlah tantangan yang masih dihadapi saat ini," sebutnya.
Pada kesempatan itu Mendag mengundang para pelaku usaha Bangladesh hadir pada acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang akan diselenggarakan pada 19-23 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten.
“TEI 2022 merupakan pameran dagang internasional terbesar di Indonesia. Pada pameran ini akan ditampilkan berbagai produk unggulan Indonesia berkualitas. Pameran ini dapat menjadi wahana untuk lebih mengenal produk unggulan dan potensial Indonesia, sekaligus sebagai peluang dalam memenuhi kebutuhan atau permintaan produk impor dari Bangladesh,” kata Mendag.
Nilai perdagangan Indonesia-Bangladesh pada periode Januari-Agustus 2022 tercatat sebesar USD 2,51 miliar atau meningkat 36,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar USD 2,44 miliar dengan komoditas ekspor unggulan antara lain minyak sawit, batu bara, semen, bubur kayu kimia, dan kapas. Sedangkan impor Indonesia dari Bangladesh sebesar USD 68,50 juta.
Total nilai perdagangan kedua negara pada 2021 juga mencatatkan surplus bagi Indonesia sebesar USD 2,82 miliar. Surplus perdagangan diperoleh dari nilai ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar USD 2,92 miliar dan impor Indonesia dari Bangladesh sebesar USD 108,17 juta.
Komentar Via Facebook :