Berita / Kalimantan /
Permainan Harga Pabrik Menyakiti Petani Kukar
Kukar, elaeis.co - Petani Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) keluhkan perbedaan harga antara penetapan dinas perkebunan dan di lapangan khususnya bagi petani swadaya.
Keluhan tersebut terjadi lantaran harga penetapan kenaikan, namun yang dirasakan petani swadaya justru mengalami penurunan.
"Belum jelas alasan kenapa justru harga petani swadaya turun. Padahal harga yang ditetapkan Dinas Perkebunan naik," ujar Ketua DPD APKASINDO Kukar, Daru Widiyatmoko saat berbincang bersama elaeis.co, Jumat (16/9).
Dari pengamatannya, turunnya harga petani swadaya lantaran adanya sistem monopoli yang dilakukan oleh sejumlah pabrik kelap sawit (PKS) di Kukar.
"Memang tidak semua, hanya beberapa PKS saja. Yang memonopoli harga adalah PKS yang besar yang memiliki banyak uang. Kebanyakan mereka miliki usaha trading CPO," bebernya.
Harapan petani kata Daru, tidak ada perbedaan antara harga penetapan dengan harga petani swadaya. Apalagi sampai penurunan harga. "Harapan kita ketika harga TBS bermitra/plasma Rp2.500/kg, yang dirasakan petani swadaya juga segitu. Jangan pula sampai turun harganya," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :