Berita / Kalimantan /
Permudah Petani, APKASINDO Sebut Idealnya Tiap Kecamatan di Kaltim Punya 2 PKS
Samarinda, elaeis.co - Saat ini Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat ada sebanyak 103 pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi di wilayah tersebut. Termasuk 4 PKS yang tidak beroperasi lantaran mengalami kerusakan mesin pengolahan.
Kendati begitu, hadirnya PKS tersebut dinilai belum mampu mempermudah petani kelapa sawit. Sebab jika dibandingkan dengan luasan kebun kelapa sawit yang ada, jumlah tersebut masih cenderung sedikit.
"Belum cukup," ujar Sekretaris DPW APKASINDO Kaltim, Daru Widiyatmoko saat berbincang bersama elaeis.co, Sabtu (11/2).
Menurutnya idealnya setiap kecamatan yang ada, dua PKS beroperasi. Sehingga hasil produksi kebun kelapa sawit yang ada maksimal terserap oleh PKS.
Dijelaskannya, tentu semakin banyak PKS akan membuat persaingan harga semakin bagus, khususnya bagi petani swadaya yang tidak mengikuti harga penetapan penetapan dinas perkebunan.
"Soal harga tentu tergantung dari PKS itu sendiri. Apakah PKS tersebut memiliki kebun inti atau tidak. Jika tidak besar kemungkinan harga TBS akan semakin mahal," ujarnya.
Disamping itu jumlah produksi CPO juga akan semakin meningkat. Untuk 99 PKS saja saat ini produksi CPO Kaltim sudah mencapai 4.964,68 ton per jam dengan kapasitas mencapai 5.662 ton TBS per jam.
Kepala Bidang Usaha Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Taufiq Kurrahman sebelumnya merinci 99 PKS itu terdapat di Kabupaten Kutai Timur 38 PKS dengan kapasitas produksi 1.911,32 ton TBS per jam.
Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 19 pabrik. Kabupaten Penajam Paser Utara ada 6 PKS, Kutai Barat terdapat 8 PKS, Kabupaten Paser terdapat 15 PKS, Kabupaten Berau terdapat 12 PKS dan Kabupaten Mahakam Ulu 1 PKS.
"Tahun 2021 kemarin penambahan ada 8 PKS. Jadi total ada 103 PKS termasuk 4 PKS yang tidak beroperasi karena mengalami kerusakan," tandasnya.
Komentar Via Facebook :