Berita / Sumatera /
Pertaruhan Komitmen di 2020
Pekanbaru, elaeis.co – Riau benar-benar berkomitmen untuk mewujudkan bebas asap tahun depan. Untuk ini, sederet rencana dan aksi sudah dibikin. Pemprov Riau misalnya, sudah berupaya untuk menghadirkan peralatan pertanian berupa alat berat untuk 75 kecamatan rawan karhutla di Riau.
Lalu Polda Riau dan Korem 031 Wirabima sudah membikin pula yang namanya aplikasi Dashboard Riau. Di aplikasi yang dipampangkan di layar monitor itu akan segera kelihatan jika ada potensi titik panas dan titik api.
Lalu Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau sendiri sudah membikin strategi membangun posko tanggap api di area perkebunan petani kelapa sawit yang ada di Riau. “Jadi, kita berharap sinergi kita perkuat demi terwujudnya bebas api di Riau,” pinta Karo Ops Polda Riau, Kombes Rahmat Widodo di sela-sela acara pelantikan pengurus DPW Apkasindo Riau, Selasa (3/12).
Rahmat ditemani oleh Dir Intelkam Polda Riau, Kombes Pol Robert Kenedy dan Kasi Intel Korem 031 Wirabima, Kolonel Agus Budi Setyo Raharjo.
"Riau ini adalah ikon sawit Indonesia. Saya meminta kepada ketua DPW, DPD dan DPU untuk pro aktif memastikan tidak sejengkalpun tanah petani Apkasindo ada titik apinya, untuk ini nama besar Apkasindo dipertaruhkan, tegas Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung.
Awal bulan lalu Deputi Perencanaan dan kerjasama Badan Restorasi Gambut (BRG), Budi Wardana, mengingatkan bahwa potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau pada 2020 lebih dahsyat ketimbang tahun ini.
Ini terjadi lantaran kondisi cuaca Riau 2020 lebih panas dibanding 2019. "Riau ini kan cuacanya unik, musim kemaraunya ada di permulaan tahun dan di akhir tahun, nah mulai Februari nanti sudah masuk tahap pertama musim kemarau," katanya.
Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) merilis, luas lahan terbakar di Provinsi Riau mencapai 49.266 hektar.
Peristiwa ini tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat Riau, tapi juga menimbulkan dampak ekonomi yang tidak baik di Riau.
Pusat Studi Lingkungan Hidup Provinsi Riau merilis, kerugiaan materil yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2019 ditaksir mencapai Rp50 triliun.
Taksiran kerugian itu berasal dari terganggunya aktivitas perdagangan, jasa, kuliner, perkebunan, dan kerugian waktu delay dari aktivitas penerbangan. Angka ini lebih kecil dibanding kerugian materil pada tahun 2015 yang mencapai Rp120 triliun.
Adapun Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan pemetaan daerah rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau. Hasil pemetaan sementara di Riau ada 75 kecamatan 188 desa di Riau masuk daerah rawan Karthutla.
Komentar Via Facebook :