Berita / Sumatera /
Pertumbuhan Sawit Program PSR di Labura Dievaluasi Sejumlah Lembaga Independen
Aek Kanopan, elaeis.co - Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Namun sektor perkebunan kelapa sawit juga menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah rendahnya produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat.
Menurut data Badan Pusat Statistik, produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat pada tahun 2020 hanya mencapai 3.429 kg tandan buah segar (TBS) per hektar per tahun. Sedangkan produktivitas perkebunan kelapa sawit plasma mencapai 3.352 kg per hektar per tahun.
Perkebunan kelapa sawit swasta mencapai 3.984 kg per hektar per tahun. Sementara rata-rata produktivitas kelapa sawit secara nasional 3.890 kg per hektar per tahun.
Rendahnya produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat dan plasma antara lain disebabkan oleh kondisi tanaman yang sudah tua dan rusak, penggunaan benih yang tidak bersertifikat dan tidak unggul, masalah legalitas lahan, serta faktor pertumbuhan tanaman kelapa sawit pada fase tanaman belum menghasilkan (TBM).
Hal tersebut dapat menyebabkan tanaman kelapa sawit stunting atau kondisi pertumbuhan yang kerdil dan tidak berkembang sebagaimana mestinya. Ini sering terlihat pada tanaman yang berusia muda tetapi memiliki tinggi yang jauh lebih pendek dari pada rata-rata tanaman pada umur yang sama.
Melalui Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diupayakan pemerintah dapat menghindari stunting pada pertumbuhan kelapa sawit rakyat yang mempengaruhi pada meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat, selain mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tua dan kurang produktif dengan bibit unggul yang memiliki potensi produksi lebih tinggi.
Namun hal ini perlu diteliti apakah pertumbuhan tanaman kelapa sawit rakyat dari hasil program PSR yang didanai BPDPKS sudah dapat memecahkan permasalahan tanaman yang stunting dan produktivtas rendah pada tanaman kelapa sawit rakyat.
Untuk membuktikannya, Dinas Pertanian Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, bekerja sama dengan The Center for International Forestry Research and World Agroforestry (CIFOR-ICRAF), Masyarakat Agroforestri Indonesia (MAFI), serta akademisi Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Agroteknologi Universitas Labuhanbatu, melaksanakan penelitian kolaborasi yang bertujuan untuk mengkaji keragaan pertumbuhan tanaman kelapa sawit rakyat.
Tim melakukan pengambilan sampel daun dan tanah sebagai data pendukung untuk menganalisis Unsur Hara pada lahan Program PSR. Lokasi kegiatan salah satunya dilaksanakan di Desa Pulo Jantan, Kecamatan NA IX-X.
Koordinator ICRAF Syafrudin Syafii MSi mengatakan, penelitian ini dilaksanakan sebagai langkah strategis dalam mendukung keberhasilan program PSR yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Program ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat keragaan pertumbuhan kelapa sawit, menentukan faktor-faktor lingkungan utama yang mengendalikan secara nyata keragaan pertumbuhan kelapa sawit dan untuk menentukan tindakan koreksi ke depannya yang diperlukan untuk memaksimalkan keragaan pertumbuhan kelapa sawit fase tanaman menghasilkan (TM) di Kabupaten Labura.
"Dengan begitu akan dapat memperbaiki tanaman kelapa sawit rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit, serta memastikan keberlanjutan pengelolaan lahan secara ramah lingkungan," jelasnya dalam keterangan resmi Dinas Pertanian Labura dikutip Jumat (11/10).
Dalam kajian ini, berbagai aspek pertumbuhan tanaman kelapa sawit rakyat dievaluasi secara komprehensif. Data yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang tepat bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam menerapkan praktik pertanian yang lebih efektif dan efisien.
Pihak perwakilan Dinas Pertanian Labura menyampaikan bahwa kolaborasi dengan ICRAF, MAFI, dan akademisi Universitas Labuhanbatu ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas tanaman kelapa sawit rakyat. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah, lembaga penelitian, dan akademisi dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian kelapa sawit, serta mendorong penerapan inovasi dan teknologi terkini dalam budidaya kelapa sawit di Indonesia.
Komentar Via Facebook :