Berita / Nusantara /
Perusahaan Sawit Dapat Suntikan Modal, Efeknya Ikut Dirasakan Petani
Jakarta, Elaeis.co - Pakar pertanian yang juga guru besar Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Prof Ir H Luthfi Fatah MS PhD, menemukan banyak manfaat positif dari kehadiran industri perkebunan kelapa sawit di sejumlah kabupaten di provinsi itu.
Luthfi dan sejumlah koleganya di Universitas Lambung Mangkurat melakukan penelitian dampak industri sawit menggunakan metodologi matriks perhitungan sosial atau social accounting matrix (SAM).
Hasil penelitian itu dipaparkan Luthfi dalam webinar yang digelar Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) bekerja sama dengan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian (HIMASEP) Universitas Lambung Mangkurat, Sabtu lalu.
Dalam paparannya yang berjudul "Kontribusi Sawit dalam Pembangunan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan di Kalimantan Selatan", Luthfi menyebutkan metodologi SAM yang mereka pergunakan menghasilkan beberapa temuan menarik.
Salah satunya, jika dilakukan shock production yang bisa terjadi dalam bentuk pemberian atau penambahan investasi di perusahaan perkebunan, maka pendapatan yang diterima para buruh atau petani sawit secara akumulatif akan lebih besar dibandingkan dengan yang diterima si investor.
"Artinya, akibat shock tersebut, pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja atau petani sawit akan lebih besar dibandingkan pendapatan yang diterima modal pemilik modal atau perusahaan," jelasnya.
Yang menarik, shock production itu juga akan mampu meningkatkan distribusi pendapatan yang lebih besar kepada pihak unpaid labour atau pekerja yang tak bermodal seperti petani sawit swadaya yang secara ekonomi masuk kategori miskin dan tidak memiliki modal.
"Secara akumulatif, pendapatan yang diterima unpaid labour ini bahkan lebih besar bila dibandingkan dengan paid labour," kata Luthfi.
Dan dari berbagai efek yang ditimbulkan dari kehadiran industri sawit, maka para petani sawit, baik swadaya maupun plasma, akan menerima manfaat ekonomi yang lebih besar dari setiap proses produksi.
"Hal ini menunjukkan jika arah pembangunan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mendistribusikan dan pemerataan pendapatan, maka pengembangan perkebunan sawit menjadi pilihan yang tepat," tegas Luthfi.
Komentar Via Facebook :