https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Perusahaan Sawit Diminta Berpartisipasi Tangani Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Perusahaan Sawit Diminta Berpartisipasi Tangani Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Wakil Bupati Pasbar, Risnawanto, dan sejumlah kepala OPD berkunjung ke PT Primatama Muliajaya. foto: ist.


Simpang Empat, elaeis.co - Pemkab Pasaman Barat (pasbar), Sumatera Barat, terus menggalang kontribusi dari sektor swasta untuk percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem dan kasus anak stunting di daerah itu.

Agar realisasinya makin cepat, sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Pasbar didatangi satu per satu. Bahkan Wakil Bupati Pasbar, Risnawanto, ikut turun langsung ketika meminta kontribusi dari PT Primatama Muliajaya yang beroperasi di Kecamatan Kinali.

Berdasarkan data dari Bappelitbangda Pasbar, terdapat 85 anak stunting di Kinali. Beberapa persoalan yang tergolong kemiskinan ektrem seperti jamban tidak ada, air minum tidak layak, rumah tidak layak, sambungan listrik tidak ada, dapur tidak ada sehingga besar potensi melahirkan anak stunting.

Wabup Risnawanto mengajak perusahaan untuk aktif dan mengambil peran dalam menangani kemiskinan ekstrem dan anak stunting tersebut. Ia juga berharap, kolaborasi perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam penurunan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut.

"Untuk itulah kami datang ke sini, agar kemiskinan ekstrem dan stunting ini bisa kita tuntaskan. Pemerintah daerah sangat berharap agar perusahaan bisa berkolaborasi menuntaskan ini melalui CSR. Jika sudah kita keroyok, maka saya yakin akan tuntas," jelasnya dalam keterangan resmi Pemkab Pasbar, dikutip Jumat (10/11).

"Pasbar ini merupakan daerah yang kaya. Namum, kita prihatin dengan masyarakat yang belum beruntung. Inilah tugas yang musti kita bersamakan," tambahnya.

Ia juga memaparkan bahwa berdasarkan data, kemiskinan ekstrem dan kasus anak stunting banyak berada di daerah sekitar perusahaan sawit.

“Sehingga ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah dan perusahaan untuk menuntaskannya. Jika kita selalu berpedoman kepada anggaran pemerintah daerah yang terbatas, penuntasan kemiskinan ekstrem dan stunting ini akan lamban. Namun, jika kita keroyok bersama maka akan cepat selesai. Mau tidak mau kita harus bekerja sama untuk kemanusiaan ini," tukasnya.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Kepala Bappelitbangda Ikhwanri. Ia mengungkapkan bahwa Bappelitbangda Pasbar selaku Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), telah mencocokkan data anak stunting dan ibu hamil dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

"Tentunya dengan data yang nantinya kita sampaikan ke perusahaan, perusahaan bekerja sama juga dengan kecamatan dan nagari agar bisa kita tuntaskan permasalahan ini secara bersama-sama," katanya.

Sementara itu, Pimpinan PT Primatama Muliajaya Herman Jupri mengatakan bahwa kunjungan pemerintah daerah tersebut akan menjadi motivasi perusahaan untuk membina masyarakat sekitar wilayah operasionalnya. Menurutnya, pihak perusahaan berkomitmen akan membantu pemerintah membantu di bidang sosial dengan mengalokasikan dana CSR.

"Terima kasih atas kunjungan pemerintah daerah. Semoga apa yang kita rencanakan hari ini tentang penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem dapat berjalan dengan baik dan lancar," ucapnya.

 

Komentar Via Facebook :