https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Perusahaan Sawit ini Tolak Kehadiran Serikat Pekerja Baru

Perusahaan Sawit ini Tolak Kehadiran Serikat Pekerja Baru

Sejumlah pengurus F-Serbundo Rohul membahas penolakan yang dilakukan oleh PT MCM. Foto: dok. F-Serbundo Rohul


Pasir Pangaraian, elaeis.co - Manajemen PT Masuba Citra Mandiri (MCM), perusahaan perkebunan kelapa sawit di Rokan Hulu (Rohul), Riau, menolak keberadaan Federasi Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (F-Serbundo) di perusahaan tersebut. 

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) F-Serbundo Rohul, Dorles Simbolon, mengaku kecewa atas sikap Manajer PT MCM Ilman Syafri yang tidak mengakui organisasi itu meski sejumlah karyawan perusahaan sudah menjadi anggota.

Dorles mengatakan, pada 18 Mei 2022 lalu pihaknya melayangkan berkas surat permohonan perundingan bipartit terkait hak-hak buruh PT MCM yang tergabung dalam F-Serbundo. Tapi surat itu ditolak langsung oleh Ilman.

"Alasannya, pihak kebun hanya mengakomodir satu serikat pekerja, yakni SP-Bun saja," katanya kepada elaeis.co, Selasa (24/5) pagi.

Seratusan anggota F-Serbundo sangat kecewa atas sikap perusahaan. "Kalau surat saja sudah ditolak seperti ini, berarti secara tidak langsung keberadaan F-Serbundo juga tidak diakui oleh perusahaan," katanya.

"Atas persoalan ini, kami sudah kumpulkan bukti-bukti dan akan segera dilaporkan kepada pihak berwajib. Sebab kebebasan berorganisasi atau berserikat itu sudah diatur dalam undang-undang," ujarnya.

Ilman tidak menjawab saat telepon selulernya dihubungi elaeis.co. Pesan yang dikirim lewat aplikasi WhatsApp juga tidak dibalas.

Upaya konfirmasi lantas dilakukan lewat Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group, induk PT MCM. Region Head BGA, Torang Nababan, mengaku belum mendapat informasi dari PT MCM terkait penolakan keberadaan F-Serbundo.

Menurutnya, mungkin saja penolakan itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan antar serikat buruh di perusahaan. Dia bahkan menyarankan F-Serbundo Rohul tidak masuk ke perusahaan karena di sana sudah ada SP-Bun.

"Saran saya, F-Serbundo masuk ke perusahaan lain saja. Begini, kita kan sudah ada SP-Bun, semua hak-hak buruh sudah dipenuhi perusahaan. Kalau serikat baru muncul, nanti dikhawatirkan ada gejolak, akhirnya bermasalah," katanya.

 

Komentar Via Facebook :