Berita / Sumatera /
Peserta PSR Panen Jagung di Kebun Sawit
Medan, Elaeis.co - Para petani sawit peserta program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kabupaten Simalungun tetap bisa
tersenyum. Walau sawitnya masih berstatus tanaman belum menghasilkan (TBM), namun mereka punya penghasilan dari komoditas lainnya.
"Kami menanam jagung sebagai tanaman sela di kebun sawit kami. Biar ada uang kami memelihara sawit hasil pemberian pemerintah ini," kata Ponirin, petani sawit di Kecamatan Hatonduan, Kabupaten Simalungun, kepada Elaeis.co, Jumat (20/8/2021).
Anggota DPD Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Kabupaten Simalungun ini mengatakan, dalam waktu dekat ia dan para petani sawit lainnya akan panen jagung untuk kedua kali.
Dia mengaku panen pertama membuatnya dan petani lain di daerah itu puas.
"Saya dapat sekitar Rp 4 juta dari penjualan satu ton jagung. Syukur alhamdulilah, walau lahan sawit saya yang ikut PSR cuma sehektar, tapi tetap bisa memberikan saya duit," kata Ponirin.
Menurutnya, hasil panen bisa saja lebih dari itu andai sejumlah monyet tak datang menyerang. Jelang masa panen, kawanan monyet muncul dan mengambil jagung petani.
"Bingung juga kami melihat monyet sudah enggak suka pisang, lebih suka jagung yang kami tanam," kata Ponirin lalu tertawa.
Petani peserta PSR lebih memilih jagung dari komoditas lain karena lebih efesien dan efektif, baik dari sisi pemeliharaan maupun masa tanam. Ia lantas mencontohkan soal pemupukan.
"Pupuk untuk jagung bisa juga dipakai untuk pupuk sawit. Artinya, dua tanaman tapi pemupukannya serentak. Lebih efesien dan sangat menghemat pengeluaran kami," jelasnya.
Masa tanam jagung juga cuma 3,5 bulan dan sudah bisa dipanen. Cukup didiamkan selama sebulan, lahan yang sama kemudian ditanami lagi dengan jagung sebagai tanaman sela.
"Tanam 3,5 bulan, panen, istirahatkan tanah sebulan, lalu tanam lagi. Dalam waktu dekat kami akan panen yang kedua kali," tukasnya.
Menurutnya, tanaman sawit sama sekali tidak terganggu oleh kehadiran jagung tersebut. Petani lain juga merasakan hal yang sama.
"Kami ikut PSR pada termin kedua, ditanam tahun lalu. Sawit kami masih pendek, jadi masih bisa mendapatkan penghasilan dari tanam jagung untuk beberapa kali lagi," sebutnya.
Komentar Via Facebook :