Berita / Nusantara /
Petani Bengkulu Rugi Rp2,2 Triliun Imbas Larangan Ekspor
Bengkulu, elaeis.co - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mengatakan, petani sawit di Provinsi Bengkulu mengalami kerugian yang cukup signifikan akibat kebijakan larangan ekspor CPO beberapa waktu lalu.
Jika diakumulasikan, petani di Bengkulu menelan kerugian hingga Rp2,2 triliun sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan. Kerugian disebabkan karena harga tandan buah segar anjlok akibat tidak diserap oleh perusahaan minyak sawit mentah.
"Sejak ada kebijakan itu, terjadi penurunan harga TBS dari sebelumnya Rp3.300/kg, menjadi Rp1.800/kg," kata Ketua APKASINDO Bengkulu A Jakpar saat berbincang dengan elaeis.co, Kamis (26/5).
Jakpar menjelaskan, di Provinsi Bengkulu hampir 60 persen perkebunan kelapa sawit milik petani. Dari presentase itu, jika dikalkulasikan, ada sekitar 200 ton per dua Minggu TBS dari petani yang diolah menjadi CPO di Bengkulu.
"Jadi, pas harga TBS turun menjadi Rp1.800/kg, kerugian besar sangat dirasakan petani di sini. Sampai saat ini, walaupun sudah dibukanya keran ekspor, petani masih kelagapan. Sebab, harga TBS belum stabil," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :