Berau, Elaeis.co - Para petani sawit swadaya yang tergabung dalam Asosiasi Sawit Rakyat Mandiri (ASRM) di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan pemetaan atas seluruh lahan kebun sawit mereka.

Tak tanggung-tanggung, pemetaan dilakukan menggunakan drone. 

"Dan dibiayai secara mandiri oleh ASRM," kata Ketua ASRM, Mupit Datusahlan, kepada Elaeis.co, Rabu (1/9/2021).

Kebun sawit yang akan mereka petakan tersebar di 100 kampung. Rata-rata luas kebun sawit milik anggota ASRM di satu kampung mencapai 200-300 hektar. "Dan sekarang sudah 25 kampung yang berhasil dipetakan," ujar Mupit. 

Menurutnya, ASRM berinisiatif melakukan pemetaan karena mereka melihat kebun sawit rakyat tidak pernah terpetakan dan terdata dengan baik. "Antara data yang di pemerintah dengan di lapangan sering tidak sesuai," kata Mupit.

Berdasarkan data valid yang akan dihasilkan dari pemetaan menggunakan drone itu, katanya, ASRM akan mampu melihat apa problem, solusi, dan potensi sawit rakyat di 100 kampung itu.

"Kami akan tahu apa problemnya. Misalnya, dari mana bibit sawit rakyat? Dari lembaga resmi atau tak jelas asal-usulnya? Lalu, apa solusinya, dan apa potensinya," kata Mupit.

Data yang dihasilkan juga bisa menjadi modal bagi mereka untuk mengajukan permohonan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan dilanjutkan dengan pengajuan program peremajaan sawit rakyat (PSR).