https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Bilang Pupuk Bukan Naik, Tapi Ganti Harga

Petani Bilang Pupuk Bukan Naik, Tapi Ganti Harga

Ilustrasi petani sawit menjual hasil panen (Facebook)


Pasirpangaraian, Elaeis.co - Saat tengah menikmati naiknya harga tandan buah segar (TBS), petani sawit dihadapkan pada kenyataan bahwa biaya perawatan kebun juga makin tinggi. Ini lantaran harga pupuk melonjak tajam.

Para petani di Kabupaten Rokan Hulu bahkan merasa harga pupuk sangat memberatkan beberapa pekan terakhir. “Sekarang harga pupuk bukan naik lagi, malah bisa dibilang ganti harga. Karena semuanya naik hampir dua kali lipat,” kata Toyib, petani sawit asal Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Hilir, kepada Elaeis.co.

“Harga sawit memang naik, tapi kalau harga pupuk juga naik, ya sama saja,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, pupuk yang sebelumnya dibanderol Rp 200 ribu per sak, sekarang malah dijual Rp 450 ribu per sak. “Kalau naiknya Rp 20 ribu atau Rp 30 ribu, masih bisalah kita terima. Tapi kalau sudah seperti itu, bukan naik lagi namanya,” sebutnya lagi.

Dia meminta pemerintah tidak tutup mata atas persoalan pupuk yang menghimpit petani. “Jangan cuma ngomong mau menggenjot produktivitas sawit,” tandasnya.

“Kami orang kecil ini ingin juga diperhatikan. Kalau ada masalah di bawah, seperti harga pupuk tinggi ini, ya kami minta pemerintah turun tangan,” harapnya.


 

Komentar Via Facebook :