https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani dan Bapak Angkat Berseteru, Mediasi Kedua Masih Buntu

Petani dan Bapak Angkat Berseteru, Mediasi Kedua Masih Buntu

Mediasi antara petani plasma kelapa sawit dibawah naungan KUD Jaya Utama dengan pihak PT ABS di Aula Bahalap Marabahan (Ibrahim, Kalselpos.com)


Jakarta, Elaeis.co - Perseteruan antara petani plasma kelapa sawit dari empat kecamatan dengan KUD Jaya Utama yang bermitra dengan PT Agri Bumi Sentosa (ABS) di Kabupaten Barito Kuala (batola), Kalimantan Selatan, belum usai. Mediasi kedua yang digelar oleh Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Batola di Aula Bahalap Marabahan, kemarin, belum menemui titik temu.


Para petani dari Desa Kolam Kanan Kecamatan Wanaraya, Desa Karya Baru Kecamatan Barambai, Desa Antar Jaya Kecamatan Marabahan, dan Desa Karya Jadi Kecamatan Tabukan, tetap pada tuntutannya. Yakni pengembalian lahan dan sertifikatnya agar mereka bisa mengelola sendiri kebun masing-masing.


Proses mediasi berlangsung alot dari pagi hingga siang. Puluhan perwakilan yang menggunakan atribut kain kuning sempat terpancing emosi karena pihak KUD Jaya Utama dan PT ABS tidak memenuhi tuntutan mereka.


Salah seorang petani plasma dari Desa Kolam Kanan, Sujarwo mengatakan, dulunya mereka tergiur ikut pola plasma karena diajak oleh KUD Jaya Utama dan dijanjikan hasil yang lumayan. “Namun kenyataannya lahan plasma tidak terawat. Anehnya, setelah diambil alih oleh petani yang lain, ternyata hasilnya bagus,” katanya, dikutip Kalselpos.com.


Kades Kolam Kanan, Endan Sudrajat membenarkan banyak lahan plasma tidak terawat. “Padahal kebun yang terawat hasilnya bagus, tapi itu pun bagi hasilnya tidak sesuai dengan jumlah SHU yang diterima petani,” ungkapnya.


Manajer Area Perkebunan PT ABS Haris Prasetyo mengatakan, pengembilan lahan kepada petani tidak bisa dilakukan serta merta karena harus diawali oleh kesepakatan pihak perusahaan dengan KUD Jaya Utama.


“Mengambil sertifikat juga tidak semudah yang dibayangkan, karena semua sertifikat plasma kelapa sawit telah dijadikan jaminan di bank. Untuk pengembilan sertifikat, harus melalui pelunasan pinjaman dulu,” pungkasnya

Komentar Via Facebook :