https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani dan PKS Diminta Bermitra Agar Harga TBS Tak Ditekan

Petani dan PKS Diminta Bermitra Agar Harga TBS Tak Ditekan

Wakil Ketua DPW Apakasindo Perjuangan Aceh, Subangun Berutu, menyerahkan dokumen kepada investigator KPPU Wilayah I Sumbagut, T Harris Munandar, di Subulussalam. Foto: Dok. Apkasindo Perjuangan


Medan, elaeis.co - Pengusaha dan petani sawit swadaya di Kota Subulussalam, Aceh, diminta untuk saling membangun kemitraan. Hal ini diyakini akan mendorong perkembangan yang bagus bagi kedua pihak.

"Kami lebih mendorong terciptanya kemitraan di antara pengusaha dan petani sawit swadaya agar hasilnya bagus," kata Kepala KPPU Kanwil I Sumbagut, Ridho Pamungkas, kepada elaeis.co, kemarin.

Hal ini terkait dengan proses penyelidikan pihaknya terhadap minimnya kemitraan antara petani dan pengusaha sawit di kota itu seperti yang diadukan oleh Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan Subulussalam, H. Subangun Berutu, pada bulan September 2021. Saat itu Subangun menyebutkan kalau di Aceh belum ada kemitraan yang terstruktur antara pengusaha dan petani sawit.

Kata dia, kemitraan ini sangat diperlukan agar dalam penentuan harga pembelian tandan buah segar (TBS), petani sawit swadaya tidak berada di posisi yang dirugikan.

Ridho menyebutkan, dengan mendorong kemitraan maka dengan sendirinya pabrik kelapa sawit (PKS)  tidak lagi sesuka hati memberikan delivery order (DO) kepada penyuplai tertentu saja.

"Kalau hanya segelintir orang yang pegang DO dari PKS, mereka bisa menekan harga TBS produksi petani sawit swadaya," kata Ridho.

Beda halnya jika kemitraan terbangun, Ridho yakin selisih harga TBS untuk petani sawit swadaya tidak akan terlalu jauh bila dibandingkan dengan harga TBS untuk petani plasma.

 

Komentar Via Facebook :