https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani di Bengkulu Harus Mewaspadai Hama Kumbang Pada Tanaman Kelapa Sawit

Petani di Bengkulu Harus Mewaspadai Hama Kumbang Pada Tanaman Kelapa Sawit

Hama Kumbang menyerang tanaman sawit di Bengkulu. Foto: Sangun Doya.


Bengkulu, Elaeis.co - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu menghimbau kepada petani di Bengkulu agar mewaspadai serangan hama kumbang pada tanaman perkebunan, khususnya tanaman kelapa sawit. Sebab, hama kumbang kerap menyerang tanaman kelapa sawit di daerah ini.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi menyatakan, tanaman sawit sama seperti tanaman perkebunan lainnya dan mudah di serang hama kumbang Oryctes rhinoceros. Hama tersebut bisa menyebabkan tanaman sawit mati.
"Kelapa sawit sama seperti tanaman perkebunan lainnya, juga memiliki hama pengganggu, salah satu hama yang perlu diwaspadai yakni kumbang Oryctes rhinoceros," kata Rizon, Senin 11 Maret 2024.

Baca Juga: Harga TBS Ditingkat Petani di Bengkulu Rendah, Ini Alasannya!

Ia menuturkan, hama kumbang Oryctes rhinoceros merupakan hama utama pada perkebunan kelapa sawit dan menyerang tanaman kelapa sawit yang baru ditanam atau sampai umur 2,5 tahun. Kumbang ini justru jarang dijumpai menyerang kelapa sawit yang sudah menghasilkan. 
"Akibat serangan kumbang Oryctes rhinoceros dapat mengakibatkan tertundanya masa berproduksi sampai satu tahun dan tanaman yang mati dapat mencapai 25%," ungkapnya.

Selain itu, akibat hama kumbang ini, tanaman kelapa sawit nantinya akan patah pelepah. Akibatnya, tanaman kelapa sawit menjadi rusak dan berisiko mati.
"Untuk itu perlu pengendalian hama tanaman ini agar pohon kelapa sawit tetap tumbuh dengan sempurna," tuturnya.

Baca Juga: Tanam Padi Gogo, Petani Sawit di Bengkulu Bisa Untung Rp 39,6 Juta

Ia mengaku, pihaknya telah melakukan identifikasi dan pengendalian hama kumbang Oryctes rhinoceros ini di Bengkulu. Adapun pengendalian hama kumbang Oryctes rhinoceros menggunakan sarang buatan. Selain itu, setiap hektarnya dibuatkan sarang buatan sebanyak 5 buah. 
"Hal ini bertujuan untuk membunuh larvanya atau memutus siklus hidup dari kumbang Oryctes rhinoceros tersebut," tutupnya.

Sementara itu, Pengamat Pertanian Bengkulu, Prof Dr Zainal Muktamar SP MSi menyarankan, petani kelapa sawit untuk menggunakan Namtisida Marshal 5 GR. Dimana pengaplikasian obat ini yakni dengan cara menaburkannya di pucuk dan ketiak tanaman kelapa sawit. 
"Tapi apabila hama kumbang ini menyerang tanaman yang sudah tinggi bisa menggunakan parfum atau perangkap Feromonas yang diproduksi oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan," tutupnya.


 

Komentar Via Facebook :