Berita / Sumatera /
Petani di Pelosok Sulit Akses Medsos, Pemerintah Diminta Umumkan Harga Sawit Lewat Radio
Bengkulu, elaeis.co - Petani sawit di Provinsi Bengkulu meminta Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan setempat untuk menyebarluaskan informasi hasil rapat tim penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit melalui media massa.
Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit Bengkulu, Eddy Masyhuri mengatakan, ada banyak petani di daerah pelosok yang tidak mendapatkan hasil rinci dari rapat penetapan harga TBS. Sehingga sangat diharapkan pemerintah dapat menyiarkan hasil rapat penetapan harga TBS di media cetak dan radio.
"Jika posisi petani itu di kebun, di pelosok, mereka sulit mengikuti hasil rapat penetapan harga TBS yang dilaksanakan setiap bulannya. Jadi kami harap ada baiknya harga TBS yang dibeli pabrik kelapa sawit itu bisa tersiar di media cetak maupun radio yang bisa diakses hingga pelosok," ujarnya, Kamis (5/10).
Ia menyayangkan jika harga TBS hanya diumumkan melalui grup-grup WhatsApp. "Padahal tidak semua petani tahu media sosial (medsos). Kalau pun tahu, sulit diakses karena sinyal tak ada," tukasnya.
Menurutnya, petani akan mengalami kerugian yang cukup besar jika tak tahu perkembangan kenaikan maupun penurunan harga. "Kami sangat menyayangkan kalau harga TBS hanya disampaikan melalui grup-grup WhatsApp," tuturnya.
Eddy menilai, tidak adanya keterbukaan informasi harga TBS dari Pemprov, membuat fluktuasi harga TBS kerap luput dari pengetahuan petani. Hasilnya, petani terpaksa menerima TBS-nya dibeli dengan harga di bawah ketetapan.
“Pemprov harus tahu, tidak semua petani ada di dalam grup-grup WhatsApp. Maka dari itu kami mendesak pemprov mempublikasikan setiap hari berkaitan harga TBS di media masa. Sehingga perubahan harga tidak hanya tengkulak sawit saja yang tahu,’’ terangnya.
Sementara itu Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman, mengaku telah mengumumkan harga pembelian TBS baik di tingkat petani hingga perusahaan dan pabrik kelapa sawit (PKS) secara terbuka.
"Rapat yang diadakan setiap bulannya pun dilakukan dengan mengundang seluruh instansi dan mitra hingga PKS," jelasnya.
Komentar Via Facebook :