https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani di Sumbar Keluhkan Harga Sawit: Hari ka Rayo, Harago Turun

Petani di Sumbar Keluhkan Harga Sawit: Hari ka Rayo, Harago Turun

Ilustrasi kebun sawit di Sumbar. (Internet)


Padang, elaeis.co - Petani di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengeluhkan terjadinya penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pasaran sejak beberapa waktu belakangan ini.

"Hari karayo sawit turun," tulis seorang petani di group percakapan WhatApps Petani Sawit Sumbar, dikutip elaeis.co, Selasa (21/3). Maksudnya, di saat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah tidak lama lagi, harga TBS sawit di Sumbar justru mengalami penurunan.

Sebelumnya, petani yang sama menulis dengan mengatakan, "Tambah turun Ndan," yang dibalas oleh petani lain dengan menulis: "Iyop buk."

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Jufri Nur mengakui terjadinya kecenderungan penurunan harga TBS kelapa sawit di pasaran sejak beberapa waktu belakangan.

"Angka penjualan terakhir di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS) hanya dihargai Rp2.300/kg," katanya. Harga sebanyak itu, menurut Jufri, sedikit membaik dari harga sebelumnya yang hanya Rp2.250/kg.

Jufri menduga, terjadinya kecenderungan penurunan harga TBS di pasaran sebagai dampak pergerakan harga crude palm oil (CPO) di pasar global. "Harga TBS sawit banyak tergantung dengan pergerakan harga CPO," ungkapnya.

Jufri tidak menampik kemungkinan peluang harga TBS sawit masih turun lagi. "Tapi jangan sampailah," harapnya. "Apalagi kalau sampai di bawah Rp2.000/kg, kita harapkan jangan sampai terjadi. Apalagi Lebaran terpaut tidak lama lagi."

Sementara Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Sumbar, Bambang Wiguritno, mengatakan  trend penurunan harga TBS sawit sebagai sesuatu yang lumrah terjadi. "Pada waktunya akan terjadi kenaikan," ungkapnya.

Tambahan lagi, menurut Bambang, penurunannya tidak termasuk angka yang terlalu tajam.

Ditanya kenapa terjadi penurunan harga TBS sawit di saat permintaan pasar terhadap produk kelapa sawit meningkat menjelang puasa Ramadhan, "Itu 'kan untuk kebutuhan domestik," sebut Bambang

Komentar Via Facebook :