Berita / Sumatera /
Petani Diingatkan Jauhi Investasi Bodong, Berkebun Lebih Untung
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit kerap diidentikkan dengan kelompok masyarakat berkantong tebal. Itu sebabnya tak jarang petani kelapa sawit terutama di pedesaan menjadi sasaran penipuan, termasuk investasi bodong.
Sebelum menjadi korban, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu meminta kepada petani kelapa sawit di daerah itu tidak mudah tertarik dengan penawaran investasi.
"Jangan mudah terperdaya dengan penawaran investasi bodong yang terkadang sulit diterima oleh akal sehat. Investasi bodong itu tidak pernah menyasar orang yang uangnya sedikit, tapi biasanya orang-orang yang uangnya banyak, contohnya adalah petani kelapa sawit," Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro, kemarin.
Dia menambahkan, investasi bodong hingga saat ini masih marak terjadi di masyarakat. "Meskipun sudah ada ribuan yang dilakukan pemblokiran, namun tetap saja muncul lagi dengan skema bisnis dan penawaran baru," sebutnya.
Disebutkannya, saat ini masih ada investasi bodong yang berani menawarkan imbal hasil sebesar 30 persen per bulan. Alhasil, tidak sedikit yang terbuai oleh iming-iming investasi sedikit namun akan menghasilkan pendapatan yang luar biasa besar.
"Bukan tidak mungkin petani kelapa sawit tertarik buaian janji bagi hasil yang besar. Makanya kami ingatkan agar petani kelapa sawit cerdas dan menelaah terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Kira-kira masuk akal tidak satu bulan 30 persen? Di bank yang jelas saja, hanya mampu memberikan imbal hasil maksimal 7,5 persen per tahun," paparnya.
Tito mengaku hingga saat ini OJK Bengkulu belum menerima laporan ada petani kelapa sawit yang terjerat kasus investasi bodong. Namun, berdasarkan informasi dari masyarakat, rata-rata korban investasi bodong di Bengkulu kebanyakan adalah petani kelapa sawit.
"Sebab hampir 60 persen profesi masyarakat Bengkulu adalah petani kelapa sawit," katanya.
"Untuk laporan resmi memang belum ada, tapi kita ingatkan agar petani kelapa sawit jangan mudah tergiur investasi bodong. Karena investasi di sektor perkebunan kelapa sawit sudah cukup menguntungkan dibandingkan investasi bodong," tandasnya.
Tito menjelaskan, investasi sektor perkebunan kelapa sawit mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dan terpercaya dibandingkan investasi bodong. Dalam satu hektar kebun sawit rata-rata mampu menghasilkan pendapatan per dua minggu sebesar Rp 1,6 juta hingga Rp 2 juta.
"Secara hitungan memang belum begitu besar, tapi ini adalah investasi yang lebih aman dibandingkan investasi bodong," tutupnya.
Komentar Via Facebook :