Berita / Sumatera /
Petani Diminta Jangan Salahkan PKS
Bengkulu, elaeis.co - Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Bengkulu, John Irwansyah Siregar, meminta petani kelapa sawit jangan selalu menyalahkan perusahaan dan pabrik kelapa sawit (PKS). Pasalnya, penurunan harga TBS yang terjadi sekarang bukanlah keinginan PKS, namun karena disebabkan penurunan harga CPO baik di pasar domestik maupun internasional.
Dia mengatakan, harga TBS di Bengkulu sempat menyentuh Rp 3.200/kg pada Maret 2022 lalu disebabkan harga CPO mencapai Rp 18.000/kg. Namun, harga CPO berdasarkan data PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) per 23 Juni 2022 lalu hanya Rp 8.230/kg.
"Artinya harga TBS di daerah harusnya di bawah Rp 1.500/kg, namun PKS masih tetap membeli di harga Rp 1.900/kg. Harusnya petani senang," kata John kepada elaeis.co.
Menurutnya, PKS di daerah saat ini dalam kondisi yang sama seperti yang dialami petani sawit. Banyak PKS belum sepenuhnya pulih dari keterpurukan akibat larangan ekspor CPO yang dilakukan oleh pemerintah.
Bahkan masih banyak tangki penampungan CPO milik PKS dalam kondisi penuh. Hal tersebut tentu saja membuat PKS cukup kesulitan untuk membeli TBS dari petani.
"Kalau tangki penampungan CPO penuh, PKS otomatis tidak bisa beroperasi, karena kalau tetap beroperasi di mana tempat untuk menampung CPO-nya?" tuturnya.
Oleh sebab itu, John meminta, kepada petani di daerah agar bersabar sampai kegiatan ekspor bisa kembali normal sehingga PKS bisa kembali menampung TBS dari petani.
"Untuk saat ini PKS masih menunggu kegiatan ekspor lancar. Kalau itu sudah lancar, maka harapan kita tangki penampungan CPO bisa kembali kosong dan TBS dari petani bisa kembali terserap," tutupnya.
Komentar Via Facebook :