https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Diminta Perhatikan Dua Hal ini Saat Menanam Sawit

Petani Diminta Perhatikan Dua Hal ini Saat Menanam Sawit

Musim penghujan menjadi momen yang tepat untuk menanam kelapa sawit. Foto: Sangun/elaeis.co


Bengkulu, elaeis.co - Musim hujan saban akhir tahun di Provinsi Bengkulu sering dianggap sebagai biang penurunan produktivitas sejumlah tanaman pertanian. Namun Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, menyebutkan, musim penghujan menjadi momen yang tepat untuk menanam kelapa sawit.

"Waktu yang paling baik untuk menanam kelapa sawit adalah pada musim hujan atau setelah hujan turun. Hal ini dimaksudkan agar tanaman kelapa sawit cukup air untuk tumbuh," kata Ricky, kemarin.

Meski begitu, menurut Ricky, sebelum menanam kelapa sawit pada musim hujan, petani setidaknya telah membuat lubang di tanah yang akan ditanami pohon kelapa sawit. Ini dilakukan agar pekerjaan petani menjadi lebih cepat dan tidak kerepotan membuat lubang.

"Bila perlu ada pekerja yang membuat lubang tanam dan pekerja yang melakukan penanaman kelapa sawit, jadi pekerjaaan mereka menjadi lebih ringan," tuturnya.

Selain itu, sebelum menanam kelapa sawit, hal yang harus diperhatikan adalah jarak tanam antar pohon dan bentuk segitiga sama sisi sehingga memungkinkan adanya gang dari segala arah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 9 meter antar tanaman. Hal ini selain untuk memberikan ruang tumbuh bagi pohon kelapa sawit juga memberikan ruang bagi akar-akar kelapa sawit agar tidak saling berebut nutrisi makanan pada tanah.

"Jarak tanam antar pohon juga harus diperhatikan, kalau tidak maka risikonya nanti akan dirasakan pada saat pohon kelapa sawit telah besar. Produksi buah tidak maksimal," ujarnya.

Ia mengaku, masih banyak petani di Bengkulu yang setiap kali melakukan penanaman kelapa sawit tidak pernah memperhatikan jarak tanam. Akibatnya, ruang tumbuh pohon kelapa sawit menjadi sempit dan membuat pohon menjadi berebut nutrisi di dalam tanah.

"Banyak petani di Bengkulu tidak memahami jarak tanam, bahkan rata-rata hanya 4 meter. Padahal jarak yang dibenarkan itu 9 meter. Mereka berpikir kalau jaraknya tidak jauh maka pohon yang ditanam semakin banyak dan hasilnya banyak. Padahal yang terjadi bertolak belakang dengan anggapan mereka," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :